Foto : Balsyi
PASCA penyerangan brutal yang diduga dilakukan teroris jaringan ISIS pada Senin (1/6/2020) dini hari, markas komando Polsek Daha Selatan di wilayah hukum Polres Barito Hulu Sungai Selatan (HSS) kini dijaga ketat.
INI berdasar instruksi dari Kapolri Jenderal Pol Idham Azis dan Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta dan Kapolres HSS AKBP Dedy Eka Jaya yang menurunkan personel tambahan di Markas Polsek Daha Selatan di Jalan Bintara, Desa Bayanan tersebut.
“Usai kejadian penyerangan di Mako Polsek Daha Selatan, memang kami memperketat penjagaan yang menjadi atensi langsung dari Kapolri, Kapolda Kalsel dan Kapolres HSS,” ucap Kapolsek Daha Selatan Ipda Indra Permadi A Dasar kepada awak media di kantornya, Selasa (2/6/2020).
Menurut dia, pasca kejadian penyerangan markas yang dipimpin hingga satu anak buahnya menjadi korban, pelayanan bagi masyarakat tetap dibuka. Seperti pelayanan pengaduan, laporan kehilangan dan lainnya di Mapolsek Daha Selatan.
“Tidak ada yang berubah, pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan. Jadi, tidak terlalu berpengaruh kejadian penyerangan itu terhadap pelayanan yang ada di Mapolsek Daha Selatan,” ucap Indra.
Selama enam bulan menjabat jadi Kapolsek Daha Selatan, Indra mengakui sosok Brigadir Leonardo Latupapua merupakan pribadi yang tegas dalam penegakan hukum dan disiplin dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab.
“Karakternya yang tegas ini berbeda dengan teman-temannya. Bahkan, almarhum memiliki loyalitas yang tinggi kepada pimpinan,” ucapnya.
BACA : Polda Kalsel Dalami Kasus Penyerangan Ke Mako Polsek Daha Selatan
Kapolsek Daha Selatan ini pun mengaku tak ada firasat apa pun jika markas komando yang dipimpinnya diserang orang tak dikenal tersebut.
“Ya, tidak ada firasat apa-apa, kalau ada penyerangan hingga mengakibatkan gugurnya anak buah saya. Padahal, sosok almarhum sangat disiplin saat menjalankan tugas piket di kantor,” kata Indra.(jejakrekam)