Foto : M Syaiful Riki
PEBISNIS kue kering (kuker) yang biasanya identik dengan bulan suci Ramadhan hingga lebaran Idul Fitri pada tahun ini sepertinya tampak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
HAL tersebut tampak terlihat dari wajah Ida, salah seorang pedagang kue kering yang berada di Jalan Sulawesi, Pasar Lama, Kecamatan Banjarmasin Tengah saat dijumpai jejakrekam.com, Sabtu (23/5/2020).
Wanita yang bertempat tinggal di Kelurahan Sungai Andai tersebut hanya bisa meratapi nasib usaha satu-satunya itu. Pasalnya, bisnis kuker yang ditekuni Ida pada tahun ini merosot turun jauh, meski sudah lebaran Idul Fitri sudah di depan mata.
BACA : Efek Pandemi Corona, Omzet Penjualan Kue Lebaran Terjun Bebas
“Padahal tahun lalu itu, sebelum Ramadhan saja sudah sangat ramai. Bahkan stok barang pun cepat habis,” akunya.
Ida mengakui, jika dibandingkan dengan tahun lalu, omzet yang ia dapatkan dari hasil jualannya itu sedikitnya mampu mencapai satu juta rupiah setiap harinya.
Namun, dengan adanya wabah Corona dan aturan PSBB yang membuat masyarakat tidak bisa keluar rumah, dan diprediksi lebaran tahun ini tidak ada acaranya open house atau kumpul bersama keluarga besar membuat omzet kuker Ida turun hingga mencapai 70 persen.
BACA JUGA : Pasar Dan Mall Dijejali Warga, Waspada Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Lebaran
“Tahun lalu itu omzet sehari bisa lebih dari sejuta. Tetapi tahun ini, Rp 300 ribu saja sudah sangat sulit mencapainya,” ucapnya.
Bahkan, pembeli dari luar daerah yang sudah dianggapnya langganan setiap tahunnya, kini tak kunjung ada kabar untuk memesan kue nastar dan putri salju yang biasa dipesan langganannya tersebut.
Selain itu, Ida juga harus sedikit memangkas jam operasional tokonya. Jika sebelum pandemi dan aturan PSBB ia harus buka sejak pukul 08.00-21.00 Wita, kini di tengah aturan pembatasan itu Ida hanya buka dari pukul 10.00 hingga 19.00 Wita.(jejakrekam)