Program Stimulus Kredit Karet di Balangan Segara Digulirkan

0

PROGRAM stimulus berupa pinjaman tanpa bunga bagi para pengumpul atau Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) menangani dampak pendemi Covid-19 di Kabupaten Balangan segara akan dilaksanakan.

KEPALA Dinas Pertanian Kabupaten Balangan Rahmadi menyampaikan, jika dalam seminggu ke depan penyaluran stimulus berupa pinjaman tanpa bunga bagi dunia usaha karet segara bisa dilaksanakan.

Saat ini, kata Rahmadi, pihaknya sudah mendata para UPPB dan juga pelaku usaha skala kecil perdagangan karet yang ada di Balangan yang akan menjadi sasaran program pinjaman tanpa bunga tersebut.

BACA : Cegah Dampak Covid-19, Dinsos Balangan Percepat Penyaluran Bansos

Dari data sementara, menurut mantan kepala dinas ketahanan pangan ini, dari 23 UPPB yang ada, hanya sekitar 14 UPPB yang akan menjadi prioritas menjadi sasaran program stimulus berupa pinjaman tanpa bunga ini.

“Inikan sifatnya bantuan pinjaman tanpa bunga, kita ingin yang menjadi sasaran nantinya juga harus mampu mengembalikannya. Makanya kita juga hati-hati dalam penyalurannya,” ujar Rahmadi, Senin (20/4/2020)

Dari sekian UPPB yang ada, lanjut Rahmadi, ada seribu lebih petani yang tergabung, sehingga dengan kata lain, dengan adanya program stimulus ini secara luas petani karet akan terbantu.

Bagi para petani karet yang tidak tergabung dalam UPPB, kata dia, juga akan turun merasakan dampaknya melalui pinjaman serupa yang disalurkan kepada para pembeli atau pengumpul karet secara mandiri, diluar UPPB. “Makanya stimulus karet ini kita buka seluas-luasnya sesuai dengan anggaran yang tersedia,’’ ucapnya.

BACA JUGA: Dana Desa Di Balangan Siap Digunakan Untuk BLT Bagi Warga

Terkait anggaran yang tersedia, lebih jauh Rahmadi merinci, jika sebelumnya pihaknya berencana mengangarkannya sebanyak  Rp 13 miliar, namun karena adanya perubahan perencanaan berdasarkan skala prioritas dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID- 19 Balangan, maka diturunkan menjadi Rp 7,135 miliar.

Dana sebanyak Rp 7,135 miliar ini, kata Rahmadi, dibagi dua program lagi, dimana Rp 7 miliar khusus untuk stimulus dan sisanya berupa bantuan bibit sayur ke masyarakat.

Terlepas dari itu, menurut dia, kebijakan berupa pinjaman tanpa bunga bagi para pengumpul karet ini bertujuan agar sirkulasi pembelian karet ditengah masyarakat tetap stabil, terlebih disaat wabah corona ini yang menimbulkan berbagai isu termasuk tutupnya pabrik karet.

Dengan kebijakan ini, lanjut dia, para pengumpul karet mempunyai tambahan modal sehingga pembelian ditingkat petani tetap stabil,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Gian
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.