Apindo Kalsel Minta Pemda Serius Tangani Pandemi Covid-19

0

TERUS meningkatnya jumlah kasus positif pendemi Virus Corona (Covid-19) di Banua menjadi kekhawatiran tersendiri bagi organisasi Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kalsel.

DARI data terbaru yang dirilis oleh Tim Gugus Tugas Percepatan, Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel, jumlah kasus positif Covid-19 sudah tembus hingga diangka 95 orang. Dengan rincian 79 orang dalam perawatan, 9 orang sembuh dan 7 orang meninggal dunia. Angka tersebut membuat Provinsi Kalsel kini menjadi provinsi tertinggi di wilayah Kalimantan dalam hal kasus Covid-19.

BACA: Perseteruan Ketua Komisi IV DPRD-Ketua Apindo Kalsel Berbuntut Panjang

“Dari data tersebut saya melihat Pemerintah Daerah belum serius dalam menangani kasus Covid-19. Kalau ini tidak ditangani serius dan berlarut-larut maka tentu pelaku usaha di Banua akan gigit jari,” tegas Ketua Apindo Kalsel H Supriadi, Senin (20/4/2020) kepada jejakrekam.com.

Dirinya mengusulkan agar pemerintah daerah dapat betul-betul meyakinkan pemerintah pusat supaya diseluruh Provinsi Kalsel dapat diterapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Karena menurutnya hanya dengan cara tersebutlah Provinsi Kalsel bisa menekan angka kasus Covid-19. “Sebab kalau tidak ditekan maka tentu dampak  kehancuran ekonomi di banua akan semakin besar. Bisa saja semakin banyaknya pelaku usaha yang bangkrut maupun tingginya angka pengangguran,” ungkapnya.

“Dengan penerapan PSBB kita bisa menutup tempat-tempat berkumpulnya masyarakat yang rawan penularan Covid-19 secara total. Selain itu melalui PSBB kita juga dapat melakukan pengawasan secara fokus kepada tempat tertentu untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat agar tetap aman untuk dikunjungi,” tambahnya.

Pemerintah daerah diharapkan juga bisa tegas terhadap cluster Gowa, dengan melakukan karantina secara menyeluruh untuk sementara waktu. Hal ini penting supaya tidak menambah jumlah kasus Covid-19 melalui kontak langsung.

“Realitanya dari beberapa media lokal yang saya baca, ada beberapa orang dari cluster gowa yang tetap dapat beraktivitas di luar rumah tapi belum ditest apakah yang bersangkutan positif atau negatif covid-19. Ini kan tentu berpotensi menularkan ke orang lain jika setelah dites yang bersangkutan hasilnya positif,” jelasnya.

BACA JUGA: APINDO Desak Pemerintah Serius Tangani Virus Corona

Kemudian diusulkannya pengawasan masuknya penumpang di bandara juga harus di perketat. Kalau perlu seluruh penumpang yang datang diwajibkan mengganti pakaian dan mandi sebelum keluar bandara, sehingga bisa meminimalisir penularan yang dibawa dari zona merah seperti Jakarta dan Surabaya.

“Kami juga menghimbau kepada perusahaan industri yang masih beroperasi agar lebih mengutamakan keselamatan pekerja, dengan memberlakukan physical distancing, menyediakan alat pelindung diri (APD) standart, serta melakukan pengecekan kesehatan secara rutin. Ini penting agar tidak ada korban positif Covid-19 dari mereka,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.