Dana Lanjutan Proyek Gedung Wing B RSUD Muara Teweh Terkendala Corona

0

PEMBANGUNAN gedung wing B Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Teweh yang awalnya direncanakan berbiaya Rp 50 miliar, dinyatakan sudah selesai 100 persen.

SUMBER dana pembangunan rumah sakit terbesar di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito di Muara Teweh itu berasal dari suntikan Pemprov Kalimantan Tengah sebesar Rp 50 miliar.

“Dari dana bantuan yang dijanjikan Pemprov Kalteng sebesar Rp 50 miliar untuk penyelesaian gedung wing B sudah diterima Pemkab Barito Utara hanya Rp 25 miliar,” ucap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Barito Utara Iwan Rusdani kepada jejakrekam.com, Kamis (16/4/2020).

BACA : RSUD Muara Teweh Siap Jadi RS Rujukan Penanganan Corona

Menurut Iwan, dana sebesar Rp 25 miliar telah diterima pada tahun anggaran 2019. Dari dana itu bisa digarap pekerjaan struktur lantai 1 hingga lantai 4. Bahkan, saat ini dapat difungsionalkan lantai 1 dan lantai 2 untuk pelayanan publik di RSUD Muara Teweh.

“Sesuai rencana, lantai 1 dan lantai 2 digunakan untuk poliklinik, laboratorium dan kantor kontraktor PT Jaya Konstruksi asal Jakarta. Nilai kontraknya Rp 23.922.350.000 dan berakhir pada 31 Desember 2019 lalu,” papar Iwan.

Ia menerangkan sesuai kontrak pekerjaan gedung wing B ini telah selesai 100 persen. Bahkan, pihak kontraktor sudah melakukan serahterima kepada Pemkab Barito Utara.

Menurut Iwan, memang pembangunan gedung wing B belum selesai, karena masih ada kekurangan dana sebesar Rp 25 miliar untuk dilanjutkan lagi.

“Ya, kucuran dana itu tertunda karena saat ini Pemprov Kalteng masih konsentrasi untuk menanggulangi wabah virus Corona (Covid-19),” ucapnya.

BACA JUGA : RSUD Muara Teweh Menuju Rumah Sakit Rujukan DAS Barito

Iwan mengungkapkan berdasar informasi, saat ini Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng selaku leading sector penanganan Covid-19 juga bisa mencairkan kucuran dana lanjutan.

“Padhal, kami sudah menyerahkan perencanaan ulang pembangunan gedung baru di RSUD Muara Teweh,” katanya.

Iwan menerangkan pekerjaan yang belum digarap adalah kelanjutan struktur lantai 5, atap dak, dengan menfungsikan lantai 3, 4 dan 5 serta meliputi pekerjaan arsitektur dan mekanikal elektrikal. 

“Sedangkan, pada lantai 3 meliputi pekerjaan ruang rawat inap (IRNA), ruang komite medik, ruang perkantoran serta ruang gudang obat dan pekerjaan lantai 4 dan 5 adalah meliputi ruang rawat inap (IRNA) dari kelas 3 sampai ruang kelas 1,” papar Iwan.

BACA JUGA : Cek Ruangan Baru RSUD Muara Teweh, Bupati Barito Utara Minta Segera Dioperasikan

Masih menurut dia, saat ini pekerjaan fisik sedang fokus pada pembangunan gedung wing C beserta fasilitas pendukung lainnya seperti mushala, kamar mayat, IPRS, laundry, isolasi dan penataan halaman parkir dengan menggunakan dana multiyears sebesar Rp 100 miliar.

“Dana itu bersumber dari APBD Barito Utara dengan nilai kontrak sebesar Rp 96.354.790.000, masa pelaksanaaan selama 100 hari kalender terhitung sejak 30 Oktober 2019 dan berakhir pada 18 Februari 2022 nanti. Hingga kini, baru terealisasi 40 persen lebih,” imbuh Iwan.(jejakrekam)

Penulis Syarbani
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.