Perjalanan Kapal Terhambat ‘Pampangan’ Ilung di Sungai Martapura
SUDAH hampir sepekan terakhir, ‘pampangan’ ilung alias gerombolan eceng gondok menutupi kawasan sebagian kolong Jembatan Antasari di bantaran Sungai Martapura, persis di tengah Kota Banjarmasin.
GARA-GARA arus sungai terhalang ‘pampangan’ ilung ini, maka sampah pun ikut tersangkut pula. Tak tanggung-tanggung, sampah itu berupa pohon beserta dahan dan rantingnya. Pohon ini agaknya tumbang lantaran tergerus derasnya curah hujan di kawasan hulu. Arus sungan yang deras membawanya ke hilir dan akhirnya ‘nyangkut’ di bawah kolong Jembatan Antasari.
Pantauan jejakrakam pada Sabtu (4/1/2020), sejak pagi hingga siang sejumlah petugas dari Dinas PUPR Kebersihan alias pasukan turbo berjibaku turun ke sungai untuk membersihkan tumpukan sampah berupa eceng gondok dan dahan-ranting pohon tersebut. Pasukan turbo ini, selain secara manual, juga menggunakan kapal khusus yakni kapal sapu-sapu.
BACA: Ilung Serbu Sungai Martapura, Ibnu Sina : Dibiarkan Jadi Lapangan Bola
Di saat penyisiran jejakrakam juga terpantau satu buah kapal yang tambat di Dermaga Pasar Ujung Murung lantaran tidak dapat melintas di bawah Jembatan Antasari itu.
“Kapal kami mestinya meneruskan perjalanannya ke hilir, ke Sungai Barito untuk kemudian mudik ke Kuala Kapuas. Tapi tak bisa lewat, dan akhirnya kami terpaksa tambat di dermaga Pasar Ujung Murung ini,” kata Abdul Rahman, nakhoda kapal tersebut kepada jejakrakam
Menurut Rahman, sedianya kapalnya jika sudah tiba di Kuala Kapuas akan melanjutkan ke Palangkaraya. “Kami membawa sembako dan kebutuhan lainnya,” katanya. (jejakrekam)