Tiga Bulan Terakhir, Pengungsi di Mamboro Induk Kesulitan Air Bersih

0

RATUSAN jiwa pengungsi yang tinggal di komplek hunian sementara (huntara) di Kelurahan Mamboro Induk, Kora Palu, Sulawesi Tengah, keluhkan kesulitan mendapatkan air besih. Pasalnya mesin pompa air yang disediakan di huntara itu rusak dan tidak bisa lagi menyedot air bersih dari sumur.

SALAH seorang pengungsi yang tinggal di huntara itu, Lia (49) mengatakan, mereka kesulitan mendapatkan air bersih sejak tiga bulan terakhir. Menurut Lia, mesin pompa air yang disediakan di huntara tersebut tidak bisa lagi menyedot air bersih.

“Sudah tiga bulan kami disini kesulitan mendapat air bersih. Sementara kami hanya menumpang dari kantor kecamatan yang berjarak sekitar 200 meter dari huntara kami,” kata Lia.

BACA: Peduli Wamena Dan Maluku, ACT Kalsel Dan Hima Farmasi ULM Gelar Konser Amal

Terbatasnya air bersih yang ada di huntara membuat kurang lebih 75 Kepala Keluarga kesulitan dalam beraktifitas, seperti memasak dan mencuci pakaian, jika ingin mencuci pakaian pengungsi yang tinggal di huntara harus kembali kerumah mereka yang hancur di terjang Tsunami 2018 silam.

Untuk membantu memenuhi air bersih pengungsi di hunian sementara itu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Mendistribusikan enam ribu liter air bersih, di bantu Relawan ACT distribusi dilakukan dengan tertib sejumlah ibu rumah tangga membawa ember untuk mengantre.

Sumarni, salah satu pengungsi korban tsunami yang tinggal di huntara itu, mengaku sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh ACT “Alhamdulillah bantuan air bersih ACT dapat meringankan beban kami, khususnya kebutuhan air bersih kami setia harinya,” ungkanya.

BACA JUGA: ACT Programkan Beras Untuk Santri Indonesia

Kepala Cabang ACT Sulawesi Tengah Nurmarjani Loulembah mengemukakan, pendistribusian air bersih kembali dilakukan sejak seminggu terakhir, menjangkau Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala. Setiap hari, enam ribu liter air didistribusikan. Aksi ini merupakan kerja sama antara ACT dan blibli.com.

“Setahun pascabencana, salah satu problem yang hingga kini masih dialami oleh para penyitas adalah air bersih. Kami berharap dari bantuan air bersih ini dapat meringankan beban masyarakat masyarakat sekaligus meningkatkan kesadaran warga untuk peduli terhadap sesama” pungkas nani

Pendistribusian air bersih tidak hanya dilakukan di hunian sementara, namun juga didistribusikan di wilayah-wilayah yang dilanda kekeringan seperti di Desa Soulowe dan Desa Maranata, Kabupaten Sigi.(jejakrekam)

Penulis Rilis
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.