Minta DKPP Buka Semuanya, Adhariani : Laporkan Aldo, Saya Ingin Cari Keadilan!

0

BERSAHABAT dengan komisioner Bawaslu Kalsel Azhar Ridhanie, calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Adhariani mengatakan pengaduan soal dugaan kode etik komisoner ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Jakarta, murni untuk penegakan hukum dan kode etik penyelenggara pemilu.

“SAYA hanya melaksanakan hak secara profesional melalui jalur yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan. Saya hanya ingin mencari keadilan, karena laporan saya ke Bawaslu Kalsel dihentikan karena dituding tak cukup alat bukti soal dugaan politik uang yang dilakukan peserta pemilu,” ucap Adharani kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Jumat (16/8/2019).

BACA : Adhariani Laporkan Komisioner Bawaslu Kalsel Azhar Ridhanie ke DKPP

Dengan diregisternya pengaduan dirinya sebagai pemohon di DKPP, Adhariani berharap bisa membuka alasan penghentian pengaduannya soal dugaan politik uang, karena sudah cukup bukti untuk diusut lembaga pengawas.

“Jadi, melalui sidang di DKPP, akan terbuka mana yang benar dan salah. Secara pribadi, saya tidak punya masalah dengan komisioner Bawaslu Kalsel, khususnya saudara Aldo (sapaan akrab Azhar Ridhanie). Namun, saya ingin DKPP membuka apa alasan dari Bawaslu Kalsel menghentikan pengaduan saya,” ucap mantan senator Kalsel ini.

BACA JUGA : Laporan Adhariani Dituding Melewati Batas Waktu, Bawaslu : Kami Masih Melakukan Pengkajian

Terpisah, komisioner Bawaslu Kalsel Azhar Ridhanie ketika dihubungi jejakrekam.com mengatakan enggan berkomentar banyak soal pelaporan Adhariani terhadap dirinya ke DKPP. Aldo berdalih belum mengetahui materi gugatan dan pelaporan yang diajukan Adhariani ke DKPP.

“Saya siap menghadapi kalau ada panggilan ke DKPP. Tetapi, saya belum tahu materi apa yang dilaporkan,” pungkasnya.

Sekadar mengingatkan pelaporan Adhariani ke DKPP ini buntut dari penghentian pengaduaan soal dugaan politik uang yang dilakoni dua caleg Partai Demokrat di Sungai Andai, Banjarmasin Utara, saat masa tenang. Hal ini dibuktikan dengan daftar absen warga penerima uang, uang yang dibagikan, serta dikuatkan foto-foto hingga menyeret nama calon senator lainnya, Habib Abdurrahman Bahasyim.

BACA LAGI : Laporan Adhariani Disetop, Habib Banua Diperiksa Penyidik Polda Kalsel

Tak terima dengan pengaduan Adhariani, Habib Abdurrahman Bahasyim pun melapor balik dengan tuduhan pencemaran nama yang dilakukan Adharani. Habib Banua yang merupakan calon petahana terpilih ini didampingi advokat yang juga mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana melapor ke Direktorat Reserse Kriminal Umum terhadap Adhariani, karena dianggap mencemarkan nama baik sang habib.(jejakrekam)

 

Penulis Syahminan
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.