APBD Kalsel 2020 Defisit Rp 350 Miliar, Ini Hitungan Anggarannya!

0

KEPALA Badan Keuangan Daerah (Bakueda) Provinsi Aminuddin Latif mengungkapkan usai pengesahan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2020 oleh DPRD Kalsel, kini tinggal menyusun item anggarannya.

DOKUMEN KUA-PPAS APBD Kalsel tahun anggaran 2020 disahkan dalam rapat paripurna istimewa saat Hari Jadi Provinsi Kalsel ke-69 di DPRD Kalsel, Banjarmasin, Selasa (13/8/2019).

Aminudin mengungkapkan ada beberapa poin dalam KUA-PPAS APBD Kalsel 2020 telah disusun arah dan kebijakan belanja. Yakni, anggaran 20 persen untuk dana pendidikan, sesuai amanat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

BACA : Silpa APBD Kalsel Rp 129 Miliar Lebih, DPRD Kalsel Nilai LPPA 2017 Baik

“Untuk anggaran kesehatan dalam APBD Kalsel di luar gaji minimal 10 persen, sesuai amanat UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Termasuk, pelaksanaan program dan kegiatan skala prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalsel 2016-2021,” papar mantan Sekretaris DPRD Kota Banjarmasin ini kepada jejakrekam.com, Jumat (16/8/2019).

Ia mengungkapkan secara umum Rancangan APBD Kalsel tahun 2020 terdiri dari pendapatan Rp 6.937.906.643.572 atau Rp 6,9 triliun dengan beban belanja Rp 7.287.906.643.572 atau Rp 7,2 triliun. “Jadi, terdapat defisit Rp 350 miliar akan ditutupi penerimaan pembiayaan yang setara Rp 350 miliar dari pembiayaan netto,”ucapnya.

BACA JUGA : 60 Persen Dana APBD Kalsel untuk Pembangunan di Banjarbaru dan Kabupaten Banjar

Menurut Aminuddin, pos pendapatan daerah diprediksi mencapai Rp 6.937.906.643.572 atau Rp 6,9 triliun, nilainya bertambah dibanding APBD murni 2019 sebesar 377.717.972.025 atau naik 5,76 persen. Ini di luar dana alokasi khusus (DAK) yang diterima Kalsel mencapai Rp 6.560.188.671.547 atau Rp 6,5 trilun.

“Memang, belanja daerah lebih besar mencapai Rp 7.287.906.643.572. Ini berarti bertambah sebesar Rp 662,667.972.025 atau naik 10,00% dari APBD murni tahun 2019 di luar DAK yang dianggarkan sebesar Rp 6.625.238.671.547,” papar Aminuddin.

BACA LAGI : APBD Perubahan Kalsel Tahun 2019 Lebih Dari Rp 7 Triliun Ditandatangani

Lebih lanjut dia menjelaskan, jumlah tambahan belanja terdiri dari belanja tidak langsung (BTL) dianggarkan sebesar Rp 4.106.544.934.440 atau mencapai 56,35 peren dari seluruh anggaran belanja. Menurut Aminuddin, jumlah tersebut bertambah sebesar Rp 614.965.994.547 atau naik 17,61 persen dari anggaran tahun 2019 yang dianggarkan sebesar Rp 3.491.578.939.893.

“Sedangkan, belanja langsung bertambah sebesar Rp 47.701.977.478. atau naik 1,52 persen dari anggaran tahun 2019 yang dianggarkan sebesar Rp 3.133.659.731.654. Dengan adanya kenaikan ini belanja langsung menjadi sebesar Rp 3,181,361,709.132. Jadi total belanja langsung mencapai 43,65 persen dari seluruh anggaran belanja tahun 2020,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.