Penarikan Uang Saat Natal dan Tahun Baru Diprediksi di Kalsel Rp 2,1 Triliun

0

MERAYAKAN Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, Bank Indonesia (BI) menghitung kebutuhan uang tunai untuk masyarakat Kalimantan Selatan mencapai Rp 2,1 triliun. Untuk memenuhinya, bank sentral ini telah menyediakan pasokan uang tunai dua kali lipat sebesar Rp 3,4 triliun.

ASUMSINYA menurut Deputi Kepala Perwakilan BI Kalsel, Mohd Irwan untuk merayakan hari besar keagamaan dan tahun baru, masyarakat pasti memerlukan banyak uang tunai untuk berbagai keperluan.

“Jadi, masyarakat Kalsel tak perlu khawatir. Sebab, Bank Indonesia telah menyediakan uang kartal sebanyak dua kali lipat dari kebutuhan yang ada mencapai Rp 3,4 triliun,” ujar Mohd Irwan kepada wartawan di sela refreshment kebanksentralan bersama jurnalis ekonomi Kalsel di Fave Hotel Banjarbaru, Kamis (13/12/2018).

BACA : Naik 300 Persen, BI Dorong e-Commerce di Kalsel

Ia menyebut masyarakat Kalsel sendiri memerlukan uang tunai sebanyak Rp 2,1 triliun itu dalam bentuk uang logam dan kertas. Bank Indonesia juga akan menahan dulu cadangan uang kartal, ketika dibutuhkan baru akan dikeluarkan.

“Cadangan uang kartal dimaksudkan apabila kebutuhan masyarakat ternyata melebihi prediksi. Jadi, Bank Indonesia mempersiapkan kondisi agar masyarakat tidak mengalami kekurangan uang tunai, sehingga dapat menikmat momen Natal dan tahun baru,” tuturnya.

Irwan juga meminta agar seluruh bank yang ada di Kalsel untuk menyiapkan mesin-mesin ATM demi kemudahan para nasabah menarik uang.

BACA JUGA : Pertumbuhan Ekonomi Kalsel 2019 Diprediksi Meningkat 5,8 Persen

“Mesin ATM itu juga harus dalam keadaan baik dan aman. Hal tersebut sebagai bentuk pemberian layanan yang aman dan nyaman terhadap masyarakat,” papar Irwan.

Sementara, bagi masyarakat yang hendak menukar uang secara langsung ke Bank Indonesia, Irwan mengungkapkan jam pelayanan tetap dibuka pada 29-30 Desember 2018 dari pukul 08.00 hingga 12.00 Wita.

“Ini sesuai visi Bank Indonesia untuk mewujudkan masyarakat sejahtera sesuai tugas dan fungsinya sebagai otoritas moneter,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Siti Nurdianti
Editor DidI GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.