Foto : Arpawi
PEMKOT Banjarmasin melalui Bappeda meluncurkan Data Kota, yang merupakan web informasi berbasis peta geospasial dengan berbagai fitur, termasuk untuk perbandingan antar daerah dan keadaan, perbandingan dengan grafik batang, dan fitur buat sendiri infografis kelurahan.
SITUS web informasi perkotaan Banjarmasin yang diprakarsai Kota Kita dan Dattabot, bekerjasama dengan Ormas sipil, relawan, dan warga ini, diresmikan Walikota Banjarmasin Ibnu Sina di Aula Kayuh Baimbai, Balaikota Banjarmasin, Senin (7/5/2018).
Banjarmasin menjadi informasi kota pertama dalam inisiatif Data Kota yang nantinya akan diikuti dengan kota-kota lain di Indonesia. Perencanaan kota berbasis data dapat mendekatkan kebijakan pembangunan perkotaan dengan masalah riil yang terjadi pada masyarakat.
Tahun 2017, Yayasan Kota Kita bekerjasama dengan Pemkot Banjarmasin, dalam pengumpulan data bersama masyarakat dan menyusun sistem informasi perkotaan berbasis geospasial.
Informasi tersebut mencakup keadaan dan diagnosis perkotaan, keadaan sosial kemasyarakatan, hingga informasi keseharian terkait fasilitas umum. Informasi dapat diakses secara luas melalui alamat situs web platform Data Kota di http://www.datakota.id/banjarmasin dengan harapan dapat mendukung keterbukaan informasi dan perencanaan, serta pembangunan kota Banjarmasin yang lebih inklusif.
Tentunya, Pemkot, ormas sipil dan masyarakat punya peran serta dalam menyusun kerangka Data Kota, sehingga bisamenghasilkan infografis keadaan 52 kelurahan di Banjarmasin.
Direktur Yayasan Kota Kita Ahmad Rifai menyatakan, komitmen bekerjasama dengan pemerintah kota di Indonesia untuk meningkatkan partisipasi masyarakat lewat keterbukaan informasi. Kreativitas dalam visualisasi dan teknik fasilitasi adalah kelebihan Data Kota dengan harapan dapat meningkatkan penggunaan sebagai alat perencanaan kota yang lebih inklusif dan adil.
“Kami sangat mengapresiasi keterbukaan Walikota Banjarmasin, pemerintah kota, mitra ormas sipil, dan sukarelawan dalam mewujudkan situs web informasi Data Kota Banjarmasin ini.” katanya.
Walikota Ibnu Sina meyakini dengan adanya platform informasi Data Kota, Pemkot Banjarmasin semakin tanggap dalam membaca dan memberikan solusi perkotaan sesuai dengan keadaan sosial kemasyarakatan sebenarnya di lapangan.
“Saya juga mendukung kesiapan perangkat pemerintahan dari tim Data Kota untuk pertama kali di Indonesia memberikan sebuah website yang bermanfaat bagi kota Banjarmasin terutama aspek perencanaan dan pengembangan karena data ini sudah menggunakan peta digital,” ucapnya.
Ibnu berencana mengkolaborasikan dengan Smart City Banjarmasin agar bisa terintegrasi melalui tim Command Center Banjarmasin dengan tim tata kota, sehingga bisa tersaji dengan baik.
Bagi Ibnu, Data Kota ini cukup membantu dalam pemetaan sosial, pasalnya disitus tersebut tertera angka kemiskinan. Apalagi Dinas Sosial mempunyai aplikasi terkait dengan basis data terpadu.
“Saya kira bagus pengembangan kota ke depannya, karena membantu kita untuk mengetahui berapa jumlah penduduk miskin dan dimana saja sebarannya dari RT, Kelurahan hingga kecamatan,” jelasnya.
Dari data yang dihimpun jejakrekam.com, situs web Data Kota Banjarmasin memiliki emoat fitur utama, diantaranya peta interaktif yang menunjukan informasi kondisi sebuah area dan indikator berdasarkan jenis gradasi warna. Kemudian, memiliki fitur grafik batang yang memungkinkan pengguna untuk membandingkan keadaan di beberapa area dan antar beberapa jenis indikator,
Bukan hanya itu, situs tersebut memiliki fitur perbandingan peta untuk melihat perbedaan baik antar RT/keluarga atau antar indikator dan juga memiliki Mini Atlas sebagai fitur buat sendiri (do-it-yourself), hingga mencetak infografis kelurahan dengan enam indikator pilihan.
Banjarmasin adalah salah satu kota pertama, selain Surakarta yang tergabung didalam platform teknologi Data Kota. Tentunya platform ini akan bekerjasama dengan kota-kota lainnya di masa mendatang.(jejakrekam)