Banjarmasin Smart City Dicontoh, Hermansyah : Kita Harus Melompat

0

DINAS Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kota Banjarmasin menargetkan ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini menjadi wisata pemerintahan. Pintu utama untuk merealisasikan terletak pada dinas yang menggarap teknologi informasi Kota Seribu Sungai ini.

“KETIKA orang luar daerah berkunjung ke Pemkot, Kominfo berada di depan. Jadi kita memberikan informasi terkait Kota banjarmasin beserta pelayanan publiknya,” kata Kepala Dinas Kominfo Kota Banjarmasin, Hermansyah kepada jejakrekam.com di kantornya, Selasa (3/4/2018).

Untuk menjadi pintu utama, menurut Hermansyah, perlu adanya pembenahan sistem terkait informasi yang diberikan agar tidak perlu ke sana ke mari berkunjung.

“Jadi ketika orang datang, tidak perlu lagi ke catatan sipil, mereka hanya datang keruangan Command Centre dan bisa  melihat data yang diperlukan,” ujar mantan Camat Banjarmasin Tengah ini.

Hermansyah mengakui bahwa sarana prasarana belum maksimal dan perlu persiapan yang matang. Namun, beber dia, sedikit demi sedikit akan secepatnya dibenahi.

“Kalau kita ini kan persiapannya. Ya, baru-baru saja tapi kita mencoba melompat, artinya bukan hanya berlari,” ujarnya.

Sebagai satu-satunya Command Centre yang disuntik dana CSR di Indonesia, Hermansyah tetap berharap kucuran dana dari APBD agar bisa berkembang.

“Untuk Command Centre kita memang menggunakan dana bantuan CSR, tetapi tetap harus didukung oleh APBD Banjarmasin. Kalau kita seperti ini saja, bisa ketinggalan dari kota-kota lain,” katanya.

Walaupun masih baru, Hermansyah mengatakan ada beberapa kota yang telah meninjau sistem Smart City Banjarmasin untuk diterapkan di kota masing-masing.

“Iya, secara khusus seperti Pasuruan, Kupang dan Temanggung yang berniat mengadopsi. Mereka meniru bentuk aplikasi pemerintahan Kota Banjarmasin, contohnya saja seperti e-palui dan perizinan,” jelasnya.

Disinggung mengenai rencana sosialisasi karena kurangnya informasi masyarakat terhadap program kota cerdas ini, Hermansyah tak memungkiri hal itu. Ia menyebut saat ini masih terkendala keterbatasan anggaran untuk melakukan sosialisasi.

“Sementara ini baru sosialisasi lewat media. Kalau secara khususnya nanti akan kami anggarkan di anggaran perubahan. Sebab, anggaran kita memang terbatas. Karena banyaknya keperluan, jadi harus bertahap dengan duit yang ada,” paparnya.

Dengan banyaknya aplikasi Banjarmasin Smart City yang terpisah, Hermansyah berencana program Banjarmasin Smart City ini bisa disatukan dalam satu aplikasi hingga memudahkan sosialisasi kepada masyarakat.

“Sementara ini aplikasi ayokebanjarmasin, e-palui, e-Perijinan, terpisah. Aplikasi ini akan disatukan. Itu nanti akan kita rapatkan agar sosialisasinya mudah,” pungkas Hermansyah.(jejakrekam) 

 

Penulis Arpawi
Editor DIdi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.