KEPALA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan, HM Yusuf Effendi memastikan pada Oktober 2017 ini, dana bantuan operasional sekolah daerah (BOS) untuk sekolah menengah akan segera disalurkan.
KEPASTIAN ini setelah kendala administarif dalam penyaluran dana BOSDA itu sudah diselesaikan. Yusuf Effendi meyebut dana bantuan itu akan disalurkan ke Badan Keuangan Daerah masing-masing kabupaten dan kota di Kalsel.
“Dana BOSDA merupakan bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap dunia pendidikan di Kalsel. Namun, seiring dengan perubahan manajemen internal di Dinas Pendidikan maupun kewenangan pengelolaan sekolah menegah dari kabupaten dan kota ke provinsi, memang cukup mempengaruhi,” ujar Yusuf Effendi kepada jejakrekam. com di Banjarbaru, Jumat (13/10/2017).
Kendala yang dimaksud mantan pejabat Pemkab HSS ini adalah petunjuk teknis dan pelaksanaan penyaluran BOSDA. Terlebih lagi, menurut dia, data sekolah yang mendapat dana itu cukup besar. “ Sedikitnya ada 65.243 siswa SMA dan 52.3017 orang di SMK, cukup menyita waktu untuk penyalurannya ke sekolah,” ujarnya.
Yusuf menjelaskan untuk dana BOS bersumber dari APBN sudah disalurkan sesuai dengan aturan per tiga bulan sekali dengan jatah Rp 1.450.000 per siswa/tahun. Sedangkan, BOSDA SMA dipatok Rp. 550.000/siswa/tahun dan SMK Rp 1.050.000/siswa/tahun yang akandisalurkan pada Oktober 2017 ini. “Jadi, tinggal disalurkan dan disampaikan ke Badan Keuangan Daerah masing-masing,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Yusuf juga menjelaskan berbagai usulan khususnya pembangunan sarana prasarana ruang kelas baru atau rehabilitasi sekolah yang sangat mendesak tetap diakomodir dalam anggaran tahun 2018. “Anggaran ini sudah dimasukkan ke APBD 2018 yang tercover di DIPA Disdikbud Kalsel, terutama kolom belanja langsung mencapai Rp 232 miliar. Makanya, kami yakin bisa mengakomodir usulan pembangunan dan rehabilitasi ruang kelas baru,” imbuhnya.(jejakrekam)
Penulis : Igam
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Blogger SMA 8 Banjarmasin