LPMP Kalteng Pastikan Tidak Ada Sertifikasi Profesional Guru Palsu

0

TERBONGKARNYA kasus penggadaian sertifikasi profesional palsu di salah satu bank di Jawa Barat, beberapa waktu lalu hendaknya dapat dijadikan peringatan bagi guru di Kalimantan Tengah, agar lebih berhati hati dan tidak mudah terpengaruh oknum yang menawarkan jasa pembuatan sertifikasi guru profesional ini.

“Saya pastikan untuk di Kalteng, sebanyak 18.172 guru yang telah memiliki sertifikasi, tidak ada yang palsu, semuanya asli,”kata Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPMP) Kalimantan Tengah, Krisnayadi Toendan, di Palangkaraya, Selasa (15/8).

Krisnayadi juga menyarankan, agar pihak perbankan tidak ingin kejadian sama terulang lagi, dapat mengecek dan menanyakan langsung data guru yang sudah bersertifikasi ke LPMP setempat, karena semua data ada di situ.

Mantan kepala sekolah ini tak memungkiri, sejak 2015, pemerintah tidak lagi memberikan jatah kuota sertifikasi ke seluruh daerah, sehingga untuk memperoleh sertifikasi guru, saat ini sangat sulit.

“Jika ingin bisa mendapat sertifikasi guru, minimal memiliki skor 8 hasil total akumulasi setelah ujian PLPG, yang sebelumnya hanya 5,5. Makanya berapa ribu yang ikut PLPG, paling yang lulus hanya ratusan,”ujarnya.

Untuk itu, Krisnayadi meminta bagi guru yang telah lulus sertifikasi, khususnya 2015 kebawah, agar dapat meningkatkan kompetensi sebagai guru profesional.

Krisnayadi mengakui, memang beberapa tahun lalu, seleksi berkas untuk pelatihan guru atau PLPG, ‎yang diajukan guru yang ingin mengurus sertifikasi terpaksa ditolak, karena ijazah dan akreditasi  tidak jelas dan terdaftar di Kemendikti.

Bahkan ternyata, Krisnayadi sempat ditelepon oleh seseorang yang mengaku sebagai guru, untuk diajak bekerjasama dalam membuat sertifikasi guru, dengan imbalan Rp 5 hingga Rp 6 juta per sertifikasi.(jejakrekam)

 

Penulis  : Tiva Rianthy
Editor    : Fahriza
Foto      : Tiva Rianthy

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.