Dolly Surabaya Saja Tutup, Apalagi Sekecil Merong

0

DARI rapat koordinasi antara tokoh masyarakat, tokoh agama dan dinas terkait dengan Polres Barito Utara di Aula Mapolres Barut, Muara Teweh, terdengar desakan agar segera menutup lokalisasi  Merong kilometer 3,5 Kota Muara Teweh.

LOKALISASI yang tak jauh dari pusat ibukota Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah itu sudah belasan tahun tak lagi beroperasi. Letaknya juga berdekatan dengan pemukiman warga, sekolah dan tempat ibadah. Bahkan, lokalisasi yang menyediakan wanita penghiburan, minuman keras hingga obat-obatan terlarang itu juga memicu kegelisahan masyarakat banyak.

Hal ini ditambah lagi, adanya wacana dari Pemkab Barito Utara untuk menutup dan membubarkan aktivitas lokalisasi di Lembah Durian. Faktanya, hingga kini masih eksis dan terus menggeliat siang dan malam.

Menanggapi hal itu, Kapolres Barito Utara AKBP Tato Pamungkas Suyono menegaskan dalam menjalankan operasi tidak memilih tempat, setiap akan terjadi rawan tindak kriminalitas akan dirazia dan diambil tindakan. “Untuk menutup lokalisasi Merong, semua unsur masyarakat harus kompak. Apalagi, keberadaannya itu lebih banyak membawa mudharat,” tegas Tato Pamungkas Suyono.

Ia menegaskan dukungan masyarakat agar segera menutup lokalisasi Merong sebuah kewajaran, belajar dari kasus penutupan tempat prostitusi terbesar di Asia Tenggara, Dolly Surabaya. “Apalagi, Merong yang begitu kecil itu. Jadi tinggal kemauan dan kekompakkan warga yang didukung pemerintah daerah,” kata perwira menengah Polda Kalteng ini.(jejakrekam)

Penulis : Syarbani

Editor    : Didi G Sanusi

Foto       : Borneo News

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.