Dana Rp 49,95 Miliar Dinikmati Koperasi-UMKM Kalsel

0

DANA yang digulirkan untuk koperasi dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di  Provinsi Kalimantan Selatan selama 2017 ini sudah mencapai Rp 49,95 miliar. Dana jumbo ini tentu harus mendapat pengawasan yang ketat agar tepat sasaran.

UNTUK itu, digelar bimbingan teknis walk in assessment oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Provinsi Kalimantan Selatan di Hotel Golden Tulip Banjarmasin, Rabu (24/5/2017).

Direktur Utama LPDB-KUMKM Kemas Daniel mengungkapkan realisasi dana bergulir yang ditangani lembaganya mencapai Rp49,95 miliar kepada 15 mitra LPDB-KUMKM. Rinciannya, Kota Banjarmasin Rp 44,1 miliar dengan 10 mitra, Kabupaten Banjar Rp3 miliar sebanyak 1 mitra, Kotabaru Rp 850 juta kepada 2 mitra, Tabalong disuntik Rp 1 miliar kepada 1 mitra dan Kabupaten Tapin menyerahkan dana Rp 1 miliar kepada 1 mitra.

Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah KUMKM) merupakan satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM, menargetkan penyaluran dana bergulir sebesar Rp 1,5 triliun kepada 120.292 UMKM mitra di seluruh Indonesia, pada 2017 ini. “Target penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahun 2017 sebesar Rp 1,5 triliun yang disalurkan kepada 120.292 UMKM melalui 586 mitra yang terdiri dari koperasi dan non-koperasi” kata Direktur Utama LPDB-KUMKM, Kemas Daniel.

Menurutnya, LPDB telah menyalurkan dana bergulir kepada mitranya yakni koperasi dan UKM sejak awal tahun 2008 hingga 31 Desember 2016, sebesar Rp 8,08 triliun, yang disalurkan kepada 965.685 UMKM melalui 4.251 mitra di seluruh Indonesia. Sedangkan, khusus tahun 2016, dana bergulir mampu terserap 100,55 persen dari total target penyaluran Rp 1 triliun. “Pada tahun 2016 LPDB telah melakukan proses atas penyaluran dana bergulir sebesar Rp1,05 triliun. LPDB juga telah mencairkan dana bergulir yang diproses tahun 2015 (carry over) sebesar Rp845,4 miliar”, jelas Kemas.

LPDB juga mencatat akumulasi realisasi pendapatan sejak tahun 2007 sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 1,12 triliun, yang bersumber dari pendapatan jasa layanan dana bergulir sebesar Rp 680,40 miliar (60,69%), pendapatan jasa lainnya sebesar Rp 405,01 miliar (36,12%) dan pendapatan APBN sebesar Rp 36,41 miliar (3,24%). “Dari realisasi akumulasi pendapatan tersebut, LPDB berhasil membukukan surplus sebesar Rp625,89 miliar atau 55,83 persen dari total pendapatan yang diperoleh”, ucap Kemas.LPDB tidak bisa disalahgunakan, dan sudah bekerjasama dengan Kejaksaan Agung RI. “Bagaimana cara mendapatkan dana bergulir, dan bisa mengakses LPDB,” katanya.

Gubernur Kalsel H Sahbiri Noor melalui Asisten Bidang Ekonomi Gusti Rifai mengatakan, koperasi berperan penting, dalam kehidupan masyarakat. Kendati begitu, koperasi di Kalsel tidak semuanya berjalan mulus. Tercatat dari 2.500 koperasi di Kalsel, hanya 1.775 koperasi yang aktif, dan selebihnya tidak aktif, bahkan mati.“Makanya, kepala daerah di Kalimantan Selatan selalu mendukung keberadaan koperasi yang dirintis masyakat,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis : Afdi NR

Editor  : Didi G Sanusi

Foto    : Harian Terbit

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.