Alumni Lemhanas Harus Sebarkan Nilai Kebangsaan

0

LEMBAGA Ketahanan Nasional (Lemhanas) merupakan lembaga pemerintah non kementerian di Indonesia yang bertugas menyiapkan pendidikan pimpinan tingkat nasional, pengkajian strategik ketahanan nasional dan pemantapan nilai-nilai kebangsaan.

INSTITUSI pendidikan yang dulu bernama Lembaga Pertahanan Nasional berdiri pada 20 Mei 1965 berdasar Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1964, hingga pada 1983 berubah menjadi Lembaga Ketahanan Nasional. Awalnya berada di bawah Panglima ABRI, namun sejak 1994 lembaga ini di bawah langsung  Menteri Pertahanan dan Keamanan, hingga akhirnya pada 2001 bertanggungjawab kepada Presiden RI.

“Makanya, saya berharap alumni Lemhanas yang tersebar di seluruh Indonesia harus memperkuat nilai-nilai ketahanan nasional dan kebangsaan. Apalagi, dengan persoalan kekinian yang kita hadapi sekarang,” ujar Anggota Taplai Lemhanas RI, DR Natalis Situmorang kepada jejakrekam.com, usai melantik pengurus DPD Ikatan Pemuda Alumni Lemhanas (IPAL) Kalimantan Selatan yang diketuai Jami Azwar di Aula Kayuh Baimbai, Balai Kota Banjarmasin, Rabu (24/5/2017).

Saat ini, menurut dia, Lemhanas RI menggelar pola pendidikan reguler dan non reguler, sehingga banyak lulusannya berbagai macam latar belakang. “Ada pengusaha, anggota dewan, pemuda, dan lainnya. Nah, khusus untuk potensi para pemuda yang lulus dari pendidikan Lemhanas sudah sepatutnya dirangkul pemerintah daerah. Sebab, mereka bertugas untuk terus menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam rangka memperkuat pertahanan nasional,” kata Natalis.

Ia menyebut untuk seluruh Indonesia, tercatat lebih dari 13 ribu alumni Lemhanas yang ditempa dengan pendidikan seperti pengetahuan tentang Pancasila, UUD 1945, Kebhinnekaan, serta kebangsaan. “Untuk program non reguler memang materi dipadamkan, sehingga waktu pembelajaran bisa hanya satu hingga dua pekan. Beda dengan reguler bisa 7 bulan lebih,” ujar Natalis.

Dia menekankan agar semangat kebangsaan yang kini terus diuji di Indonesia, harus terus digelorakan sehingga ancaman disintegrasi bangsa tak akan terjadi. “Saya berpesan agar para alumni Lemhanas, termasuk di Kalsel yang sudah mencapai 200 orang lebih sudah harus berperan. Sekali lagi, pemerintah daerah juga harus bekerjasama dengan mereka,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis   : Didi G Sanusi

Editor     : Didi G Sanusi

Foto        : Dokumentasi Deddy

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.