Datangkan Ikan Hias dari Tulungagung, Bisnis Aquarium Menangguk Untung

0

BISNIS yang masih mengandalkan para calon pembeli karena hobi, ternyata mampu bertahan di tengah melesunya perekonomian nasional dan daerah. Buktinya, usaha penjualan ikan hias dan aquarium di Banjarmasin masih dinikmati bahkan mendatangkan penghasilan yang cukup lumayan.

PEMILIK Iyan Aquarium Banjarmasin, H Surian Noor mengakui bisnis ikan hias ini memang masih tergantung para pehobi dan musim. “Seperti saat musim ikan louhan, maka saat ini para pedagang seperti saya ini panen uang. Namun, begitu musim berlalu, ya kembali normal. Begitupula, ikan-ikan lainnya seperti cupang dan sebagainya,” ujar H Surian Noor kepada jejakrekam.com, di Toko Iyan Aquarium di Jalan Kampung Melayu Darat Banjarmasin ini, Sabtu (13/5/2017).

Ia mengakui kebanyakan ikan hias ini didatangkan dari Tulungagung, Jawa Timur melalui jasa ekspedisi. Menurut H Iyan, sapaan akrabnya, proses pengiriman dan pesanan memang sudah lama terjalin, sehingga sudah memiliki jaringan antara Banjarmasin ke Surabaya dan Tulungagung.

“Sekarang bisnis ikan hias yang bertahan ya sejenis ikan mas koki, jambul dan lainnya. Sisanya, ya ikan berkelas seperti arwana dari Pontianak dan Kapuas atau jenis Banjar Red,” kata H Iyan. Ia mengakui di Indonesia ini hanya ada pemasok ikan arwan yakni dari Banjarmasin dan Pontianak yang telah memiliki sertifikat internasional. “Nah, produk ikan arwana yang kebanyakan dipasok dari Pontianak dan Banjarmasin. Untuk ikan lokal seperti Banjar Red, Papua dan Super Red kebanyakan dari Kalimantan, tidak didatangkan dari Jawa,” tutur H Iyan.

Untungnya, H Iyan memiliki bisnis utama yakni pembuatan aquarium yang dibuatnya sendiri. Ia pun membuat aquarium berbagai ukuran seperti wadah ikan cupang, hingga terbesar dan dilengkapi furniture. “Harganya dari termurah Rp 10 ribu hingga Rp 12 juta,” katanya.

Lantas berapa omzet tiap bulan yang didapat H Iyan? Ia mengakui tiap bulannya dari penjualan ikan hias, pakan ikan serta aquarium dan peralatan lainnya bisa mencapai Rp 20 hingga Rp 30 juta. “Namun, kalau lagi musim ikan, omzet bisa naik dua kali lipat,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis   : Didi G Sanusi

Editor    :  Didi G Sanusi

Foto       : Didi G Sanusi

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.