Februari dan Maret Rentan Kematiaan Bayi Akibat Penyakit Pneumoni

0

MASYARAKAT khususnya para orang tua, dimintai mewaspadai pada bulan Februari sampai April mendatang. Karena di waktu tersebutlah penyebab kematian bayi atau balita mengancam.

HAL ini terungka dalam acara Pertemuan Pengelola Program ISPA tingkat Kabupaten Balangan oleh Dinas Kesehatan Balangan beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Balangan, Erwan menyampaikan, beberapa tahun terakhir ini di Kabupaten Balangan pada bulan tersebut penularan penyakit ISPA atau Pneumoni yang sampai sekarang ini menjadi penyebab kematian utama pada bayi usia dan anak berusia kurang dari 5 tahun.

BACA: Kader Posyandu Memiliki Peran Untuk Pencegahan Stunting

“Pneumonia saat ini masih menjadi penyebab kematian utama pada bayi di bawah usia lima tahun, berdasarkan data yang kami kumpulkan, dalam 4 tahun ini, pada bulan Februari sampai dengan April terjadi peningkatan kasus pneumoni,” ungkapnya.

Meningkatnya jumlah kasus pada bulan-bulan tersebut, kata Erwan, kebanyakan selain karena sangat mudah menular, juga diperparah dengan adanya perubahan musim, dan adanya pembukaan lahan dengan cara membakar.

Penyakit pneumoni ini, lanjut dia, memang sangat mudah menular terutama melalui saluran pernapasan.  Pneumoni sendiri memang masuk dalam kelompok besar penyakit Infeksi Saluran Pernapasan atau ISPA yang selalu ada disepanjang tahun. Untuk pneumoni, selain ditandai dengan demam,  batuk, dan filek, khasnya ditandai dengan nafas yang cepat, tarikan dinding dada, dan sesak nafas.

BACA JUGA:  Tambah Populasi, 10 Ribu Bibit Ikan Kembali Ditebar Di Paringin Dan Lampihong

Untuk itu, menurutnya, jika balita batuk, pilek sampai dua minggu, lalu demam dan sesak nafas jangan dianggap remeh. Karena Itu adalah gejala awal pneumonia. Apabila dibiarkan, akan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian bagi bayi dan balita.

“Para orang tua harus terus waspada dan untuk mencegah penularan penyakit ini, pada saat-saat tertentu sebaiknya menggunakan masker saat keluar rumah, dan membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Gian
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.