Polda Kalsel Libatkan FKPT, Bekali Pengurus Masjid Soal Bahaya Radikalisme

0

BINMAS Polda Kalsel menggelar FGD Bahaya Radikalisme dan Anti Pancasila, Rabu (13/02/2019), yang diikuti sekitar 120 pengurus masjid se-Kalsel.

FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) Kalsel, dilibatkan menyampaikan materi mengenai pendekatan budaya dalam mencegah paham radikalisme dan anti Pancasila. Hadir mewakili FKPT Kalsel, Noorhalis Majid.

Dalam paparannya, Noorhalis menyampaikan sejumlah kearifan Banjar untuk tidak lengah atau mawas, waspada terhadap upaya penyebaran paham radikal. Misalnya ungkapan “hati-hati, diwaluhi urang”, yang menggambarkan kewaspadaan untuk tidak mudah tertipu ajakan orang yang tidak baik. Dan banyak ungkapan lain sebagai bagian dari produk budaya.

“Begitupun budaya bubuhan, menggambarkan kolektifitas urang banjar untuk saling menjaga, saling peduli dan memberikan perhatian, sehingga tidak mudah terjerumus pada paham tertentu yang bertentangan dengan Pancasila,” bebernya.

BACA : Lembaga Keagamaan Wadah Menangkal Paham Radikalisme

Noorhalis juga menyampaikan soal ketahanan budaya yang ditentukan oleh masyarakat itu sendiri. Bahwa masyarakat yang budayanya kuat, akan tahan terhadap berbagai terpaan, termasuk terpaan ideologi yang datangnya dari luar. Bahwa mobilitas manusia, tidak dapat dihindari, berpengaruh pada lalulintas barang dan uang, namun juga ideologi.

“Semua ideologi yang datang akan bertarung dengan ideologi kita. Sejauh kita punya ketahanan budaya, maka tidak ada masalah, namun bila rapuh, ancamannya keutuhan bangsa,” tegasnya.

Para peserta cukup antusias, bahkan meminta agar dilibatkan dalam sosialisasi atau kegiatan memperkuat kebangsaan di tengah masyarakat.(jejakrekam)

Penulis Andi Oktaviani
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.