Peribadatan Tahun Baru untuk Kirim Doa bagi Leluhur

0

WARGA keturunan Tionghoa di Banjarmasin melakukan beberapa kegiatan ritual kepercayaan bersama keluarganya.

SALAH satunya adalah keluarga Ajin. Warga Sungai Benawa ini, bersama keluarga lakukan peribadatan di Jalan Piere Tendean.

Ritual doa bukan saja melakukan sembah, namun juga lakukan ritual membakar kertas kuning emas dan putih. Ajin menyebut, kertas yang dibakar biasa diistilahkan dengan sebutan membakar uang di tempekong, yang memiliki tempat pembakaran di bagian luar gerbang depan.

Pria berumur 66 tahun ini menambahkan, aktivitas membakar uang dilakukan setelah melakukan penghormatan kepada leluhur. Biasanya, tradisi yang lama berlaku, kertas kuning emas dipegang si wanita sedangkan yang kertas putih dimiliki pria.

“Waktu membakar masing-masing beda. Tidak boleh bercampur,” katanya kepada jejakrekam.com.

BACA : Hormati Para Dewa, Berharap Berkah di Tahun Baru Babi Tanah

Menurutnya, hal itu bertujuan untuk mengirim doa kepada leluhur. Asap bekas bakaran kertas yang membumbung tinggi lari ke arah langit. Pesan doa-doa yang ada dalam kertas terbawa angin menuju ke Tuhan.

Bagi kepercayaan warga Tionghoa, ada alam semesta yakni alam langit, yakni tempatnya yang tertinggi, paling dimuliakan, bersemayamnya dewa dan dewi. Karena itu, setiap manusia yang telah mati akan menuju ke alam baka.

Peribadatan ini dilakukan sebelum melewati pergantian tahun baru, dengan harapan bisa dipanjangkan umur dan mendapat kebahagiaan.

Selain itu, Ajin menepis, warga Tionghoa bukan menyembah berhala, tetapi mengingat leluhurnya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.