Klaim Caleg Muda, Tapi Ide dan Gagasan Masih Orang Tua

0

AJANG Pemilu 2019 di Kalimantan Selatan diwarnai sosok-sosok segar, khususnya para calon legislator (caleg) milenial, datang dari beragam partai politik. Apakah itu menjamin bisa mengubah wajah perpolitikan Banua, yang justru terkesan miskin gagasan?

PENGAMAT tata negara asal Fakultas Hukum Uniska Muhammad Arsyad Al-Banjary, Muhammad Erfa Ridhani justru meragukannya. Bagi dia, alih-alih bisa wajah perpolitikan Kalsel, justru sistem rekrutmen caleg masih belum menyentuh kata kualitas.

“Ini dikarenakan tak adanya regulasi yang mengatur secara detail kapan seorang kader parpol bisa maju sebagai calon legislator,” ucap Erfa Ridhani dalam dialog milenial sadar politik di Gardu Gardan, Banjarmasin, Sabtu (20/1/2019).

BACA :  Para Caleg Pemilu 2019 Harusnya Manfaatkan Teknologi Digital

Ia mencontohkan problema itu terkait belum ada satu regulasi mengatur parpol dan pemilu yang mewajibkan caleg yang diusung harus jadi kader terlebih dulu. “Misalnya, selama lima tahun jadi kader, baru diperbolehkan maju. Sekarang, faktanya justru parpol asal comot siapa saja bisa dijadikan caleg,” cetus Erfa.

Menurut dia, pola pragmatis yang dimainkan parpol juga membuat caleg-caleg muda dalam daftar calon, asal comot tanpa mempertimbangkan kualitas.

“Jadinya, caleg muda justru meniru langkah caleg-caleg senior. Misalkan, memasang baliho besar, tetapi tidak mengajak masyarakat untuk berpikir. Terutama, ide-ide apa yang mau diperjuangkan ketika terpilih menjadi wakil rakyat,” sindir Erfa.

BACA JUGA :  Ketua KNPI Kalsel: Pemuda Banua Jangan Lagi Jadi Objek Politik

Magister hukum jebolan Universitas Indonesia ini berharap untuk jangka panjang, sistem rekrutmen kader yang diusung jadi caleg lebih berpihak kepada kawula muda.

“Pola ini sudah diterapkan sejumlah negara maju. Mengingat gelaran pemilu sangat mepet, maka parpol pun berpikir praktis tanpa memandang lagi usia para caleg,” tutur Erfa.

Direktur Eksekutif Indepemda ini menegaskan sepatutnya bagi caleg yang punya gagasan yang memberi solusi alternatif bagi masyarakat lebih ditonjolkan. “Jadi, bukan bicara usia yang jati patokan. Saat ini, ada yang mengklaim sebagai caleg muda, tapi idenya seperti orang tua,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.