Foto: Dok
MENGINJAK musim hujan, Kota Banjarmasin masih belum bebas dari ancaman genangan air atau istilah lokalnya dikenal dengan calap. Meningkatnya curah hujan dan faktor pasangnya air sungai diklaim jadi pangkal permasalahan ruas jalan tergenang.
DARI pantauan jejakrekam.com di lapangan, genangan terlihat di sekitar kawasan Jalan Brigjend Hasan Basry (Kayutangi) dan Jalan Cemara Ujung, Rabu (5/12/2018) sore. Air meluap hingga setinggi 20 cm. Macet pun tak terhindarkan gara-gara insiden calap di beberapa tempat.
Selain itu, kawasan lainnya seperti Jalan Pangeran Antasari serta juga terdampak. Genangan timbul usai hujan deras menerpa Banjarmasin sekitar pukul 15.30 WITA hingga menjelang petang.
Pengguna jalan Brigjend Hasan Basry, Rizal Mahendra mengatakan sudah biasa melihat ruas Kayutangi tergenang bila hujan lebat mengguyur banjarmasin.
“Sepertinya penyebab banjir karena kondisi drainase air yang kurang baik untuk mengalirkan air hujan sungai,” ucapnya kepada jejakrekam.com
BACA: Macet, Pohon Median Jalan Patah, Kawasan Kayutangi Direndam Banjir
Sementara, Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Joko Pitoyo mengklaim pangkal utama persoalan calap kala musim hujan adalah tingginya curah hujan dan pasangnya air laut.
“Tadi curah hujan sampai 35 mm/detik. Sementara, air sungai juga pasang. Sehingga air mau tak mau jadi menggenangi beberapa ruas jalan,” ujar Joko ketika dihubungi via panggilan seluler.
Apakah juga berhubungan dengan sistem drainase yang bermasalah? Kata Joko, dugaan kecil memang mengarah ke sana. Namun, dia memastikan jika akar permasalahannya gara-gara drainase yang mampet, timnya bakal segera turun ke lapangan.
Dari data valid yang dikantongi Dinas PUPR Kota Banjarmasin, air yang meluap hingga jalan akan mulai surut ketika pukul 03.00 WITA mendatang. “Besok (6/12/2018) kita juga akan mengecek ke lapangan untuk mendeteksi persoalan lebih detail,” tandas Joko. (jejakrekam)