Bau Busuk Menebar Saban Hari di Ruas Jalan Pangeran Antasari

0

SUNGGUH ironis. Tagline Banjarmasin yang bersih dan nyaman (barasih wan nyaman) yang digaungkan Balai Kota seperti tak sesuai harapan. Faktanya, bagi para pengguna jalan yang melintas di Jalan Pangeran Antasari Banjarmasin, saban hari harus mencium bau busuk serta drainase yang buruk dan air kotor yang menggenangi jalan.

BURUKNYA drainase yang terkoneksi dengan saluran pembuangan limbah di Pasar Sentra Antasari diduga menjadi pemicu. Ini setelah, dari bau tak sedap yang menebar di ruas jalan protokol itu, justru menjadi ‘hidangan’ tiap hari yang harus ‘dinikmati’ warga Banjarmasin, termasuk orang yang berkunjung ke ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini.

“Drainase yang ada di Jalan Pangeran Antasari, khususnya depan Pasar Sentra Antasari ini sudah lama tidak diperbaiki Pemkot Banjarmasin. Karena dibiarkan, akhirnya tersumbat dan menimbulkan bau yang tak sedap, belum lagi banyak tutup drainase yang rusak, jelas membahayakan para pengguna jalan yang memanfaatkan trotoar ini,” ujar Ahmad Mubarok, seorang pengojek saat berbincang dengan jejakrekam.com, Rabu (19/4/2017).

Padahal, menurut Mubarok, ruas Jalan Pangeran Antasari tergolong akses utama menuju pusat kota, sehingga cukup padat lalu lintas. Ini belum ditambah kawasan itu berdiri banyak pusat perbelanjaan tradisional maupun modern, seperti Pasar Sentra Antasari, Mitra Plaza, serta pasar pakaian bekas di malam hari.

“Kalau hujan turun, saya pastikan jalan ini menjadi kolam dengan air hitam dan berbau busuk. Saat hujan rintik-rintik belum ini, ada seorang ibu tercebur hampir separuh badan masuk ke dalam lubang got yang menganga,” tutur Mubarok.

Dia membandingkan era Walikota HA Yudhi Wahyuni dan Walikota Muhidin sebelumnya, begitu ruas jalan ini rusak langsung segera memperbaiki dan tak membiarkan kondisinya makin rusak dan seperti tak terurus. “Saya juga heran kok Walikota Banjarmasin (Ibnu Sina, red) sekarang seperti membiarkan kondisi semacam ini. Apa harus menunggu warga kota jadi korban lagi?” cecar pria yang sudah berumur 55 tahun ini.

Seorang pedagang di Pasar Sentra Antasari, Anang Rahmadi pun mengaku gara-gara kondisi drainase serta ruas jalan yang tak terurus, membuat para pembeli enggan berbelanja ke pasar yang dibangun PT Giri Jaladhi Wana (GJW) tersebut. “Kami ini seperti merasa dianaktirikan oleh pemerintah kota. Bukitnya, banyak sampah yang tak terangkut, drainase yang tersumbat, bau busuk di mana—mana, ditambah lagi semrawutnya kabel telepon dan pipa PDAM yang tak tertata. Ya, benar-benar membuat Pasar Sentra Antasari itu seperti tak tertuan,” ujar pedagang sembako ini.

Rahmat, seorang pelajar SMP kelas XII pun mengaku takut kalau melewati ruas Jalan Pangeran Antasari. “Banyak orang bilang Banjarmasin Kota Seribu Sungai. Jadi, wajar kalau jadi kota seribu sungai karena sungainya sudah pindah ke jalan,” sindir Rahmat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin Gusti Ridwan Sofyani memastikan ada langkah cepat untuk penanganan drainase yang tersumbat dan menimbulkan bau busuk di Jalan Pangeran Antasari itu.  “Saat ini, untuk pembenahan fisik, tim pembersih drainase sudah diturunkan. Mereka akan membersihkan sampah yang menumpuk di saluran got itu. Sebab, memang banyak sampah yang menutupi, sehingga perlu penanganan segera,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis    :  Sirajuddin/Didi G Sanusi

Editor      :  Didi G Sanusi

Foto         :  Sirajuddin

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.