Kapasitas Produksi Smelter Meningkat, PT HNI Tambah Daya Listrik 90 MVA dari PLN

0

INDUSTRI pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) membutuhkan listrik yang andal. Sebab itu, PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia (HNI) di Bantaeng, Sulawesi Selatan meminta tambahan daya sebesar 90 Mega Volt Ampere (MVA) dari PT PLN (Persero).

KEPERCAYAAN PT HNI menambah pasokan listrik sebesar 90 MVA tersebut tidak terlepas dari komitmen PLN dalam menjaga kualitas pasokan listrik, serta pelayanan maksimal yang diberikan untuk pelanggan dalam mendukung operasional peningkatan fasilitas smelter milik PT HNI yang sebelumnya menggunakan empat tungku menjadi enam tungku.

Direktur PT Huady Nickel Alloy Indonesia, Jos Stefan Hidecky mengucapkan terima kasih atas kepastian layanan yang diberikan PLN, komunikasi yang baik serta pasokan listrik yang diberikan PLN. Dia berharap PLN akan terus mengakomodasi kebutuhan listrik bagi para investor di Sulawesi Selatan.

“Terima kasih kepada PLN atas kebutuhan tambahan listrik sebesar 90 MVA. Semua ini bisa tercapai berkat dukungan dan suplai listrik dari PLN,” tutur Jos.

BACA : Bangun Gardu Induk, PLN Pastikan Listrik Menyala 24 Jam di Area Pulau Sebuku

Sebelumnya, pada Agustus 2018, PT HNI menjadi pelanggan PLN dengan daya 40 MVA. Kemudian, pada Agustus 2021 PT HNI telah menambah pasok listrik dari PLN sebesar 80 MVA. Dengan penambahan ini, maka total daya listrik yang telah dipasok PLN ke PT HNI adalah sebesar 210 MVA.

Seiring berkembangnya industri pengolahan dan pemurnian mineral nikel, PT HNI akan kembali melakukan ekspansi pabrik dengan penambahan kapasitas daya listrik sebesar 100 MVA pada tahun 2023 hingga mencapai 1.000 MVA dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Gardu Induk milik PT PLN (Persero) di Bantaeng, Sulawesi Selatan. (Foto Istimewa)

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) Awaluddin Hafid menyampaikan, tak hanya di Sulsel, PLN siap memenuhi kebutuhan listrik yang andal bagi seluruh industri smelter di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.

Khusus di Bantaeng, PLN telah membangun Gardu Induk 150 kV Bantaeng Smelter pada Maret 2020 melanjutkan dari gardu induk yang telah ada sebelumnya. “Kami telah membangun komunikasi yang baik kepada investor serta menyampaikan kepastian layanan PLN,” ucapnya.

BACA JUGA : Kejati Kalsel dan Kejati Kalteng Bersama PT PLN Kalimantan Teken Nota Kesepahaman dan PKS

Awaluddin melanjutkan, kebutuhan listrik di Sulawesi diprediksi akan terus meningkat seiring pertumbuhan industri di wilayah tersebut, khususnya untuk industri smelter. Kebutuhan listrik untuk fasilitas smelter di Sulawesi diproyeksikan lebih dari 6.000 MVA.

PLN pun memastikan pasokan listrik pada sistem Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) siap memenuhi setiap permintaan listrik. Saat ini sistem Sulbagsel memiliki daya mampu sebesar 2.019 Mega Watt (MW). Dengan beban puncak sebesar 1.435 MW, sistem ini masih memiliki cadangan daya sebesar 584 MW.

“PLN sangat siap untuk melayani kebutuhan listrik bagi investor di tiga provinsi, khususnya bagi industri smelter,” ujar Awaluddin.

Apalagi, saat ini, cadangan daya listrik mencapai 584 MW, sehingga PLN siap penuhi kebutuhan listrik pelanggan di Sulawesi Bagian Selatan.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.