Pantau 6 Lokasi Proyek, Walikota Banjarbaru Sebut Pembangunan Embung Masih Jadi ‘Pekerjaan Rumah’

0

WALIKOTA Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin melakukan monitoring pada 6 titik lokasi proyek pembangunan dalam rangka kunjungan lapangan untuk menilai perkembangan pembangunan di kawasan Kota Banjarbaru, Kamis (28/12/2023).

MONITORING yang ditinjau ke sejumlah lokasi tersebut yakni  Pembangunan Trotoar Panglima Batur, Tugu Nol KM, Gedung Disdaldukbpmpkb, Embung Gunung Kupang, Balai Penyuluhan KB dan penantaan Pemakaman Umum Pemkot Banjarbaru.

“Untuk Tugu Nol Kilometer (KM), Alhamdulillah sudah 100% rampung. Namun masih ada sedikit penataan saja lagi. Adapun, gedung Disdalduk juga sudah selesai. Terus Balai KB, tinggal pemasangan pagar saja,” ucap Aditya usai monitoring lapangan.

BACA : Capai 34 Persen, Walikota Banjarbaru Pantau Pembangunan Tugu Nol Kilometer

Sementara pembangunan Embung Gunung Kupang, ujar orang nomor satu di Banjarbaru masih menjadi pekerjaan rumah (PR) karena belum rampung 100 persen.

“Embung ini sudah mencapai 77 persen. Insya Allah kalau bangunan pintu air sudah selesai akan menambah sekitar 20%, sedangkan galian tinggal 2% saja lagi,” ungkapnya.

Aditya mengatakan keterlambatan pembangunan embung ini diakibatkan faktor cuaca dan sebagainya, namun pembangunan embung ini sudah sesuai aturan yakni adanya perpanjangan waktu yang mengakibatkan denda.

BACA JUGA : Lahan Embung Gunung Kupang Cempaka Digarap, Pemilik Tanah Pertanyakan Pembayaran Ganti Rugi

Sementara itu, Kontraktor Pelaksana PT Wahana Prakarsa Utama Mirza Riantari mengakui bahwa pihaknya dikenakan  denda senilai Rp 1,4 Juta per hari berdasarkan 1 : 1.000 dari sisa nilai kontrak proyek, yang belum selesai dikerjakan.

“Sesuai addendum, kami akan menyelesaikan proyek tersebut sebelum batas waktu perpanjangan, sampai tanggal 19 Februari 2024 mendatang,” tegasnya.

Kedepannya, diakui Mirza akan membagi tiga hal yang harus menjadi pekerjaan yakni penyesuaian jarak pembuangan, penyesuaian volume, dan penambahan waktu.

“Embung ini lumayan dalam dari lantainya. Air tanah mulai naik, jadi kami pun menangani itu dulu kemarin. Kami pompa terus, hingga memperbaiki pondasi bawah. Kalau sudah baik dinding, tidak masalah lagi soal cuaca yang sering hujan . Kalau tahap pertama memang seperti ini, nanti baru membuat siring. Pembetonan atau lining,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.