Depresi Ditinggal Istri, Pria di Gang Ampera II Nekat Bunuh Diri dengan Gantung Diri di Pohon Sukun

0

USAI kejadian warga bunuh diri dengan seutas tali dalam rumah di Kelayan B, kini warga Banjarmasin kembali dihebohkan dengan insiden serupa.

PERISTIWA ini terjadi di Jalan Teluk Tiram Darat Gang Ampera II, Kelurahan Basirih, Banjarmasin Barat, Selasa (19/12/2023) malam sekitar pukul 19.00 Wita.

Diduga korban berinisial ATF (35 tahun) mengalami depresi hingga memilih jalan pintas mengakhiri hidup dengan gantung diri di pohon sukun di lokasi kejadian. Korban diketahui bunuh diri dan sudah tak bernyawa itu oleh warga sekitar, saat melintas di pohon. Hingga menemukan sandal korban di bawah pohon sukun di antara sampah daun kering.

“Kami tak menyangka jika yang bunuh diri adalah ATF,” ucap sejumlah warga yang membuat gempar kawasan padat penduduk di Gang Ampera II Kelurahan Basirih, Banjarmasin Barat.

BACA : Bunuh Diri Akibat Dilarang Nikah Muda, Kemenag Kalsel Akui Perkawinan Dini Marak

Sementara itu, Kapolsek Banjarmasin Barat Kompol Aris Munandar melalui Kepala Unit Reskrim Iptu Firuza Bahri membenarkan adanya peristiwa tersebut. “Benar, korban melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri di pohon sekitar tempat kejadian perkara,” ucap Iptu Firuza Bahri kepada awak media, Rabu (20/12/2023).

Menurut Firuza Bahri, dari keterangan sejumlah saksi bahwa korban gantung diri menggunakan seutas tali kabel listrik elektronik sepanjang 2 meter. “Saat ditemukan warga, korban sempat dilarikan ke RSUD Sultan Suriansyah namun saat diperiksa tim medis ternyata korban dinyatakan sudah meninggal dunia,” kata Firuza.

BACA JUGA : Warga Kelayan Heboh Pria Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri, Ini Kata Keluarga Korban

Berdasar hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), Firuza mengungkapkan motif korban nekat melakukan bunuh diri diduga karena depresi setelah ditinggal oleh sang istri.

Selain itu, menurut dia, korban sudah beberapa kali dibawa berobat atau menjalani perawatan kejiwaan di RSJD Sambang Lihum, namun tidak kunjung sembuh. “Dari pemeriksaan visum tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan terhadap korban, hanya ada tanda kematian akibat gantung diri,” imbuh Firuza.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.