KULINER kaki lima banyak ditemui di Banjarmasin, namun warung Sate Taichan yang selalu buka di kawasan Taman Kamboja, Jalan Anang Adenansi, Kecamatan Banjarmasin Tengah, berbeda.
WARUNG sate ini buka mulai pukul 17.00 WITA hingga lewat tengah malam. Selalu ramai dengan pengunjung, dan sempat viral karena pelanggan yang selalu mengantri.
Aris pemilik usaha ini menceritakan, bahwa dirinya sempat membuka cafe dan beberapa usaha lain. Namun dirinya sempat terdampak di masa pandemi corona, hingga memaksanya harus menututp beberapa tempat usahanya itu.
BACA: Tempat Relokasi PKL Jalan Anang Adenansi Telah Ditetapkan
“Setelah beberapa saat, kini kami kembali berusaha dengan membuka warung Steak Kaki Lima Kamboja dengan menu andalan Sate Taichan dan Nasi Bakar,” katanya.
Aris mengakui, bahwa warung yang dibukanya ini sudah setahun lebih, dan ide sate Taichain meniru kesuksesan warung sate dari Pulau Jawa yang tenar sekitar tahun 2000an. “Tetapi kami mempunyai berbagai macam memu pilihan lain, meskipun andalan kami adalah Sate Taichan dan Nasi Bakar,” tuturnya.
“Kalau harga, tidak terlalu jauh mengorek kantong. Murah, misalnya nasi bakar satu porsi harga nya Rp 12 ribuan,” sambungnya.
Disebutkan Aris, Sate Taichan tidak berbeda dengan sate pada umumnya, tapi sambalnya yang berbeda. “Kami memakai sambal pedas, dan sedikit dengan bumbu rahasia,” ucapnya menyakinkan.
“Kalau pelanggan kebanyakan anak-anak muda. Mereka ada yang dari Banjarmasin, dan juga ada yang dari luar daerah, seperti Palangkaraya dan Banjarbaru,” ungkapnya.
BACA JUGA: Satpol PP Layangkan SP1, PKL Anang Adenansi Bingung Ditempo Sepekan Harus Segera Pindah
“Kalau omset lumayan. Kalau dihitung rata-rata setiap malam di atas Rp 2 juta setiap harinya,” ujarnya.
Disinggung akan direlokasinya pedagang di kawasan Taman Kamboja, Aris menyebut akan pindah ke kawasan jalan Sutoyo S, tidak jauh dari lokasinya semula.
“In syaa Allah, Jumat akan datang kami pindah ke tempat lain. Tidak jauh dari sini, tempatnya di jalan Sutoyo S, sekitar dealer Honda,” ungkapnya.(jejakrekam)