Setara 756 Ribu Suara, Perebutan 4 Kursi Senator Banua di Bawah Bayang Trio Habib dan ‘Pagustian’

0

LAGA memperebutkan 4 kursi senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dipastikan bakal sengit. Ini setelah, empat calon petahana kompak maju bersama ditantang lima kandidat lainnya pada Pemilu 2024.

DIBANDING Pemilu 2019 yang diikuti 14 kontestan calon perseorangan ini, pada Pemilu 2024 kali ini mengerecut hanya 9 nama. Terdiri dari 4 incumbent ditantang oleh 5 calon anggota DPD RI baru.

Empat senator incumbent itu adalah Habib Abdurrahman Bahasyim (Pangeran Syarif Abdurahman Bahasyim) di nomor urut 6, Gusti Farid Hasan Aman (2), Habib Hamid Abdullah (3) dan Habib Zakaria Bahasyim (5).

Sementara dari kubu penantangnya ada nama Antung Fatmawati yang pernah mencalon di Pemilu 2019 dan terpilih pada Pemilu 2014 dengan mengantongi 105.972 suara berada di nomor urut 1. Kandidat lainnya Habib Umar Al Idrus (4), kalangan milenial Muhammad Hidayatullah (7), Muhammad Yamin yang aktif di ormas Muhammadiyah (8) dan jurnalis senior Nanik Hayati (9).

BACA : Pasang Foto Jadul di Baliho ‘Sosialisasi’, Sejumlah Calon Senator DPD RI Jadi Sorotan

Berapa harga kursi ‘senator’ utusan Kalsel dengan asumsi suara 100 persen? Jika dikalkulkasi total pemilih Kalsel mencapai 3.025.220 atau 3 juta lebih dibagi 4 kursi tersedia, maka harga kursi senator Senayan Jakarta itu bisa ditebus dengan 756.305 suara atau 756 ribu suara pemilih, tentu hal yang mustahil.

Belajar dari pengalaman Pemilu 2019, Habib Banua yang meraih dukungan terbanyak hanya 394.026 suara. Termasuk, dua habib yang masih berkerabat dalam keluarga besar Habib Basirih juga tak mencapai angka tersebut.

Raihan suara Habib Banua tersebar di 13 kabupaten dan kota, terbanyak seperti di Kabupaten Tanah Laut dengan 30.020 suara, Kabupaten Banjar 62.183 suara, Banjarmasin dengan 59.741 suara, hingga menjuarai wilayah Hulu Sungai.

BACA JUGA : Pilih Undur dari Calon ‘Senator’ DPD RI, Hasnur Dijamin Golkar Maju Caleg DPR dan Pilgub Kalsel

Di posisi kedua adalah Gusti Farid Hasan Aman. Putra mantan Gubernur Kalsel Gusti Hasan Aman iini merebut 317.661 suara. Sebaran suara Gusti Farid yang dikenal dekat dengan jaringan Partai Golkar hampir merata di atas para petarung lainnya, seperti di Kabupaten Banjar bisa berebut 39.839 suara, Barito Kuala dengan 25.879 suara, merebut 73.847 suara di Banjarmasin dan Banjarbaru dengan 25.079 suara yang menjadi basis massa pendukungnya.

Menyusul di posisi ketiga adalah Habib Zakaria Bahasyim dengan mengoleksi 249.982 suara. Figur yang lekat dengan pendakwah dan pengasuh majelis taklim juga bertengger di posisi terbesar peraih suara di Banjarmasin dengan 30.908 suara, Kabupaten Tabalong dengan 21.949 suara, 34.215 suara masyarakat Kabupaten Banjar, begitupula di daerah lainnya rata-rata di belasan ribu suara.

BACA JUGA : Ajukan RUU Sistem Pengelolaan SDA, Aktivis Masyarakat Sipil Kalsel Soroti Peran Senator DPD

Peraih kursi keempat atau terakhir adalah calon petahana, Habib Hamid Abdullah bermodal 231.192 suara. Basis massa pendukung sang habib ini juga berasal dari kantong-kantong suara yang padat di Kalsel seperti Banjarmasin dengan 40.874 suara, Banjar dengan 41.838 suara, Kotabaru 19. 249 suara, dan daerah lainnya suaranya berada di antara belasan ribu dan ribuan suara.

Nah, hampir dipastikan dari perebutan 4 kursi senator, maka 5 kandidat akan tersingkir atau minimal masuk dalam deretan pengganti antar waktu (PAW) anggota DPR RI utusan Kalsel periode 2024-2029.

Pengamat politik dan kebijakan publik FISIP Uniska Muhammad Arsyad Albanjari, H Muhammad Uhaib As’ad mengakui dari kultur politik pemilih Kalsel tampaknya faktor determinan habib dan ‘pagustian’ masih laku dijual.

BACA JUGA : Incar Periode Ke-4, Senator Gusti Farid Hasan Aman Jadi Pendaftar Calon DPD RI Pertama

“Kita harus akui peran senator atau anggota DPD RI ini tidak terlalu disorot oleh publik sebagai kamar kedua dalam lembaga perwakilan dibandingkan dengan anggota DPR RI yang punya kewenangan lebih dalam parlemen yang menganut sistem dua kamar,” ucap Uhaib As’ad kepada jejakrekam.com, Rabu (29/11/2023).

Direktur Pusat Kebijakan Publik dan Politik Banjarmasin ini juga mengeritik selama ini para anggota DPD RI yang mewakili suara rakyat Kalsel dalam setiap perhelatan pemilu justru didominasi wajah-wajah lama. Bahkan, bisa duduk beberapa periode di DPD RI, namun kiprahnya tidak terlalu mengemuka di ranah publik.

BACA JUGA : Urung Incar Kursi Senator DPD, Sofwat Hadi Merapat ke NasDem Jadi Caleg DPR RI

“Jadinya, terkadang masyarakat tidak mengetahui jika punya anggota DPD RI. Bandingkan dengan kepopuleran anggota DPR RI, hampir semua mengenalnya. Inilah mengapa bagi yang akan terpilih sebagai senator Kalsel di DPD RI harusnya bisa membeberkan apa saja yang diperjuangkannya. Faktanya selama ini terkesan tidak pernah terekspose ke publik,” imbuh Uhaib.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.