Dipicu Gejolak Global, Harga Kedelai Impor AS Tergerek Naik

0

HARGA kedelai impor asal Amerika Serikat (AS) melonjak naik di pasaran Banjarmasin. Kenaikan harga kacang yang menjadi bahan baku pembuatan tempe dan tahu ini dampak dari situasi global.

KENAIKAN ini sudah terasa dalam beberapa bulan terakhir. Jika sebelumnya sekarung ukuran 50 kilogram dibanderol Rp 600 ribu kini tergerek naik jadi Rp 625 ribu per karung.

“Kenaikan harga kedelai impor asal AS sudah terjadi sejak awal Oktober lalu. Kenaikan harga berkisar Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu per kilogram, sebelumnya sempat tembus Rp 14 ribu per kilogram. Sedangkan, kalau beli per karung ukuran 50 kilogram, naik sekitar Rp 25 ribu,” ucap Muhammad Rifki, pengelola Toko H Ifan Jaya, agen bumbu dapur dan kacang di Pasar Harum Manis Banjarmasin kepada jejakrekam.com, Jumat (24/11/2023).

Menurut dia, kenaikan harga kedelai impor sudah berlaku di tingkat grosir atau pemasok dari Pulau Jawa yang didistribusikan ke Banjarmasin.

BACA : Inovasi Pemkab Tabalong, Berikan Subsidi Kedelai Pada Produsen Tahu Dan Tempe

“Memang, kualitas kedelai impor khususnya dari AS lebih baik dibanding kedelai lokal. Apalagi, biasanya para pengrajin tahu dan tempe menggunakan kedelai impor untuk bahan bakunya, karena kualitas produknya lebih bagus,” tutur Rifki.

Diakui Rifki, ada beberapa kedelai impor seperti dari Australia dan negara lainnya. Hanya saja, Rifki mengatakan para pembeli atau pelanggan lebih memilih kedelai impor asal AS.

Pedagang bumbu dapur dan kacang kedelai lainnya di Pasar Harum Manis Banjarmasin, H Gazali mengakui jika kedelai impor AS lebih laris manis dibandingkan kedelai lokal khususnya dari Pulau Jawa.

BACA JUGA : Banyak Pengrajin Tempe Gulung Tikar, Syairozi Pilih Bertahan di Tengah Meroketnya Kedelai Impor

“Sebelumnya, harga per sak atau per karung ukuran 50 kilogram hanya Rp 595 ribu, naik menjadi Rp 600 ribu. Kemungkinan kenaikan harga kedelai impor akibat gejolak global, terutama perang Hamas Palestina dengan Israel. Termasuk, perang Rusia-Ukraina,” tutur Gazali.

Mengenai pasokan kedelai impor, Gazali memastikan stoknya masih mencukupi kebutuhan, khususnya bagi para pengrajin tahu dan tempe di Banjarmasin dan sekitarnya.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.