Memupuk Semangat Juang Para Pejuang, Paman Birin Lepas Gowes Ngontel Joeang

0

DALAM rangka memperingati Hari Pahlawan Tahun 2023, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan konvoi bersepeda tua, dengan tajuk ‘Gowes Ngontel Joeang’.

DIIKUTI ratusan Ontheler (sebutan untuk pehobi sepeda onthel) dari Kota Banjarmasin dan sekitarnya, rombongan dilepas oleh Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin, didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Hermansyah, di halaman Mahligai Pancasila Banjarmasin, Senin (13/11/2023).

Paman Birin mengatakan, kegiatan bertujuan untuk memupuk sangat juang seperti yang dimiliki para pahlawan terdahulu dalam upaya merebut kemerdekaan bangsa ini. “Semangat mereka perlu diwarisi para generasi sekarang, khususnya kaum muda sebagai generasi penerus, digunakan untuk membangun negara ini demi kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

BACA: Gowes Sepeda Ontel, Paman Birin: Melestarikan Olahraga Bernilai Sejarah

Diketahui di berbagai kesempatan, Paman Birin acap kali mengajak semua pihak untuk menggelorakan semangat perjuangan para pahlawan yang rela berkorban tenaga, pikiran hingga nyawa demi keinginan untuk bebas dari tangan penjajah.

Perjuangan yang diperlukan bangsa sekarang adalah agar bebas dari kemiskinan, kebodohan, dan bebas dari keterbelakangan.

Usai dilepas Paman Birin, para ontheler bergerak melewati rute dari Jalan Suprapto menuju S Parman, Jalan Pahlawan, lanjut ke Veteran menuju Desa Lok Baintan Kabupaten Banjar, terus menuju Alam Roh, hingga kembali ke halaman Kantor Dispora Kalsel di Jalan Pramuka Banjarmasin, untuk pengundian hadiah yang disediakan.

BACA JUGA: Kirab Sepeda Ontel Meriahkan Peringatan HUT ke-69 Proklamasi Gubernur ALRI Divisi VI Pertahanan Kalimantan

Namun sebelum meninggalkan area Mahligai Pancasila di Kompleks Kediaman Gubernur Kalsel itu, sejumlah goweser memanfaatkan momentum dengan foto bersama Paman Birin dan bersalaman dengan gubernur dua periode ini.

Agar suasana terkesan jadul, nampak beberapa ontheler menambahkan radio dan tas kecil bersaku warna cokelat untuk penyimpan barang di badan sepeda onthel, sehingga memberikan kesan semasa perjuangan tempo dulu.

Tak hanya itu, sebagian besar mereka tampak mengenakan pakaian khas orang-orang jaman dahulu seperti pakaian lurik lengkap dengan blangkon, atau baju khas serdadu dan prajurit Indonesia kala memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.