Di Pasar Tradisional Banjarmasin Harga Cabai Melambung Pedas

0

BEBERAPA bahan konsumsi, seperti sayuran dan cabai merangkak naik. Diketahui, semua jenis cabai, hingga Rp 10 ribu per kilogram, dan ini terjadi sudah hampir satu bulan terkahir.

DARI pantauan jejakrekam.com, Rabu (1/11/2023), di sejumlah pasar tradisional di Banjarmasin, berbagai macam jenis sayuran masih ada. Diantaranya kacang panjang, kacang bucis, timun, dan berbagai jenis seperti cabai, meskipun cabai rawit tidak terlihat, lantaran belum panen, kalau pun ada harganya lebih tinggi.

Salah satu pedang sayur di Sentra Antasari Aulia Rahmadani mengaku, saat ini harga sayuran ada kenaikan hampir beberapa komoditi. “Harga cabai pun setiap sehari selalu ada kenaikan. Kenaikannya pun berkala, hampir rata-rata Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribuan per kilogramnya,” katanya.

BACA: Daerah Penghasil Belum Panen, Harga Bawang Merah dan Cabai Merangkak Naik

Aulia menjelaskan, cabai merah atau hijau (cabai tiung) sebelumnya kisaran harganya Rp 30 ribu per kilogram, akan tetapi harganya sekarang sudah mencapai harga Rp 55 ribu per kilogram. “Itu harga grosir (partai), kalau harga eceran jadi Rp 60 ribu hingga Rp 65 ribu per kilogram, itu pun tergantung kondisinya,” ujarnya.

Sedangkan untuk jenis cabai pionir atau taji, kisaran harganya sebelumnya antara Rp 30 ribu hingga Rp 33 ribu per kilogram. “Harganya ikut naik bahkan lebih tinggi, saat ini kami jual per kilogram Rp 65 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram. Barang stok terbatas, tidak banyak. Sedangkan untuk cabe rawit, itu paling mahal harganya kisaran harga Rp 120 ribu, itu pun kalau ada barangnya,” katanya.

Tak mau ketinggalan ikut naik adalah kacang bucis, sebelumnya harga per kilogramnya Rp 15 ribu per kilogram sekarang sudah Rp 30 ribu per kilogram. “Padahal komoditi ini jarang dicari pelanggan atau tak termasuk kebutuhan utama,” katanya.

Aulia mengaku, sayuran dan cabai didatangkan dari Jawa Timur, sedangkan kacang panjang dan timun dari Banjarbaru dan Pelaihari. “Untuk kenaikan harga kami pun kurang paham juga apa permasalahannya, akan tetapi hampir setiap menjelang akhir tahun ada kenaikan harga,” tutupnya.

Para pedagang di kawasan pasar tradisional lainnya, seperti Pasar Kuripan dan Pasar Batutah juga mengeluhkan hal serupa.

BACA JUGA: Meski Inflasi Terkendali, TPID Kalsel Tetap Monitor Kestabilan Harga Bahan Pokok

Seperti yang dirasakan Nurul Hikmah pedagang di kawasan pasar Kuripan, yang tetap menyediakan segala jenis sayuran meskipun jumlahnya sedikit.

“Dikarenakan kami berjualan sayuran, otomatis kami harus menyediakannya, walaupun tidak banyak asalkan ada barang yang dijual. Kami membeli semua barang dagangan dari Pasar Antasari,” ucapnya.

Sementara itu, Aulia pelanggan di Pasar Teluk Dalam pasrah dengan kenaikan harga sayuran ini. Dirinya hanya dapat mengurangi jumlah pembeliannya saja, tidak lagi membeli sesuai dengan anggaran belanjanya. “Mau gimana lagi, hampir semua harga naik terutama cabai,” ucapnya.(jejakrekam)

Penulis Sirajudin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.