Percepat Pembenahan Jaringan Drainase Kota Antisipasi Bertambahnya Titik Genangan Air di Banjarmasin

0

HUJAN lagi, genangan air lagi. Fenomena ini menjadi pemandangan yang lazim terjadi di sejumlah kawasan di Kota Banjarmasin, saat memasuki musim hujan.

TINGGINYA curah hujan terjadi memasuki pertengahan Oktober 2023 yang diprediksi puncaknya pada November nanti, ruas jalan yang terendam air menjadi potret masih buruknya sistem atau jaringan drainase kota.

Kepala Bidang Drainase Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Muhammad Lutfi Fadillah menegaskan pihaknya mempercepat langkah pembenahan dan perbaikan jaringan drainase dalam kota, mengantisipasi tingginya curah jalan yang melanda belakangan ini.

“Percepatan ini guna mengantisipasi agar titik genangan air di beberapa lokasi bisa segera teratasi. Jadi, begitu turun hujan,  air cepat terserap dan teraliri di jaringan drainase sehingga tidak memicu genangan air,” tutur Lutfi Fadillah kepada jejakrekam.com, Kamis (19/10/2023).

BACA : Benahi Trotoar dan Drainase, Proyek Kota Lama Bandarmasih Tempo Doeloe Digarap Akhir Juni

Untuk pembenahan jaringan drainase khususnya di lima titik telah digelontorkan dana sebesar Rp 6 miliar bersumber dari APBD Banjarmasin tahun anggaran 2023.

“Seperti kawasan langganan genangan air di Jalan Pramuka Komplek Smanda telah dibenahi jaringan drainasenya. Progresnya sudah mencapai 94,3 persen,’ ucap Lutfi.

Di lokasi yang menjadi akses bagi pemukim komplek perumahan dan SMKN 2 Banjarmasin, Lutfi menyebut jaringan drainase yang dibenahi sepanjang 328 meter dengan alokasi anggaran Rp 1 miliar.

BACA JUGA : Diguyur Hujan Deras, Drainase Buruk, Pusat Kota Banjarmasin Diserbu Air

“Empat lokasi lainnya dari kawasan Jalan Simpang Ulin sepanjang 400 meter dengan anggaran Rp 1,88 miliar. Saat ini, progres pengerjaannya baru mencapai 26,7 persen,” katanya.

Begitu pula di ruas Jalan Pahlawan, Sungai Mesa dengan nilai proyek Rp 377 juta, kontraktor pelaksana sudah menggarap pekerjaan fisik mencapai 94,3 persen dari total panjang saluran drainase 148 meter.

“Jalan Kuripan yang juga jadi titik genangan air telah selesai digarap kontraktor. Panjang drainase yang dikerjakan 558 meter dengan anggaran Rp 2,17 miliar,” papar Lutfi.

BACA JUGA : Penyebab Banjir, Pakar Intakindo Sebut Fungsi Drainase di Banjarmasin Jadi Penampung Air

Terakhir di ruas Jalan Anang Adenansi dekat Taman Kamboja, Lutfi mengatakan drainase yang dibangun dan dibenahi sepanjang 90 meter berbiaya Rp 461 juta. “Saat ini, pengerjaannya di lapangan sudah mencapai 90 persen. Semoga sesuai target bisa rampung pada akhir tahun ini,” ucapnya.

Lutfi tak memungkiri masih ada titik genangan air terjadi di sejumlah ruas jalan raya. Di antaranya, Jalan Brigjen Hasan Basry Kayutangi, Jalan Merdeka kawasan Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Jalan Lambung Mangkurat pusat kota dan jalan nasional merupakan titik rawan genangan air.

BACA JUGA : Antisipasi Genangan Air Memasuki Musim Hujan, PUPR Banjarmasin Benahi 5 Jaringan Drainase

“Karena statusnya bukan jalan kota, jadi kewenangan di luar Dinas PUPR Kota Banjarmasin. Yang pasti, kami tidak berpangku tangan, tetap berkoordinasi dengan pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Kalsel serta Pemprov Kalsel dalam penanganannya,” papar Lutfi.

Menurut dia, penggunana teknologi pintu air diterapkan dalam mengantisipasi air pasang laut yang melanda kawasan kota, terutama dampak dari tingginya debit air Sungai Martapura dan jaringan anak sungainya.

“Jadi, ketika terjadi air pasang dari Sungai Martapura dengan teknologi pintu air bisa memperlambat masuknya air ke ruas jalan nasional, khususnya di Jalan Lambung Mangkurat,” imbuh Lutfi.(jejakrekam)

Penulis Ferry Oktavian
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.