Berbahaya bagi Kesehatan, Kabut Asap Karhutla Bikin Kondisi Udara Banjarmasin Terpapar PM2.5

0

KOTA Banjarmasin yang beberapa hari ini selalu diselumuti kabut asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) membuat kualitas udara kian buruk.

TERBUKTI pada Rabu (3/10/2023), berdasar data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), udara bekas ibukota Provinsi Kalsel ini telah mencapai kategori sangat tidak sehat.

Anggota Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam  STMIK Indonesia (Iwapalamika) Banjarmasin, Cecep Ramadhani mengungkapkan dengan fakta berdasar hasil pemantauan kualitas udara dari BMKG Stasiun Banjarmasin Kayutangi dalam mengukur indeks standar pencemaran udara (ISPU) atau pollutant standard index (PSI).

“Pada 3 Oktober 2023, ISPU di Banjarmasin tercatat sebesar 246, yang berarti masuk dalam kategori sangat tidak sehat. Angka ini jauh di atas baku mutu ISPU yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, yaitu 50,” kata Cecep Ramadhani yang akrab disapa Dhani kepada jejakrekam.com, Kamis (5/10/2023).

BACA : Cuaca Panas Dan Udara Buruk, Ribuan Warga Banjarnasin Menderita ISPA

Menurut Dhani, kenaikan ISPU di Banjarmasin disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi partikel materi halus (PM2.5) di udara. PM2.5 adalah partikel udara yang memiliki diameter kurang dari 2,5 mikrometer.

“Partikel ini sangat kecil sehingga dapat masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan seperti asma, bronchitis dan emfisema, penyakit jantung di antaranya serangan jantung dan stroke, hingga kanker,” tutur Dhani.

Berdasar berbagai sumber, Dhani menjelaskan bahwa PM2.5 adalah partikel materi halus (particulate matter) dapat berasal dari berbagai sumber, seperti pembakaran bahan bakar fosil, kendaraan bermotor, industri, dan kebakaran hutan. Partikel ini dapat menyebar ke udara dan bertahan di atmosfer selama beberapa hari atau bahkan minggu.

BACA JUGA : Tak Hanya Picu ISPA, Antisipasi Dampak Kabut Asap, Ini Tips Dari Dokter Spesialis Internis RSUD Ulin Banjarmasin

Laporan Stasiun Banjarmasin Kayutangi BMKG terhadap kualitas udara Kota Banjarmasin dan sekitarnya. (Foto Istimewa)

————-

“Dampak dari PM2.5 dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, bukan hanya gangguan pernapasan, penyakit jantung dan kanker juga gangguan mata, seperti iritasi dan konjungtivitis, iritasi kulit hingga penurunan produktivitas kerja,” papar Dhani mengutip dari berbagai sumber.

BACA JUGA : Kabut Asap Kian Pekat, BPBD Banjarmasin Usul Naikkan Status Jadi Tanggap Darurat

Dengan kondisi udara yang terpapar PM2.5, Dhani mengatakan beberapa dokter dan ahli kesehatan menyarankan agar menghindari aktivitas di luar ruangan saat kualitas udara buruk.

“Menggunakan masker saat berada di luar ruangan. Kemudian, menjaga kelembaban udara di dalam ruangan serta menggunakan pembersih udara,” imbuh Dhani.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.