Ada Game Hingga Dongeng, FT ULM Gelar Pengabdian Masyarakat di SDN 1 Guntung Paikat

0

BERIKAN edukasi berbasis game dan dongeng tentang Mitigasi Banjir kepada siswa kelas 5 SD, Tim Laboratorium Hidraulika FT ULM menghelat pengabdian masyarakat di SDN 1 Guntung Paikat Banjarbaru, belum lama tadi.

PENGABDIAN kepada masyarakat ini diketuai oleh Novitasari, dan dua anggota Nurfansyah dan Eddy Nasrullah serta  Instruktur-instruktur Laboratorium Hidraulika FT ULM.

Novitasari mengatakan pengabdian ini adalah bentuk dari penerapan tridarma perguruan tinggi selain Pendidikan dan Penelitian yang didukung sepenuhnya oleh LPPM ULM dengan Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) tahun 2023.

BACA : 127 Anak Sekolah Terdampak Banjir, Disdik Banjarbaru Salurkan Peralatan Belajar

“Kita memberikan pemahaman akan pentingnya mitigasi bencana terutama bencana banjir dengan beberapa metode yang bisa dipahami anak-anak pada usianya. Metode pembelajaran berbasis game, dongeng,” ucap Novitasari  kepada jejakrekam.com pada Selasa (22/8/2023).

Dalam edukasi ini, Novitasari menjelaskan dilakukan dengan 3 poin utama yaitu pembelajaran berbasis game, dimana anak-anak dipancing kesadarannnya dengan diberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhadiah dan didalam hadiahnya digunakan barang-barang yang bisa didaur ulang seperti kertas dan barang yang tidak bisa didaur ulang seperti plastik.

“Dengan begitu anak-anak akan lebih memahami edukasi mitigasi bencana banjir dari tindakan langsung, seperti memilah sampah yang mana yang bisa didaur ulang dan yang mana yang tidak bisa di daur ulang,” ucap Novitasari.

BACA JUGA :  Peduli Masyarakat Terdampak Banjir, Walikota Banjarbaru Instruksikan Penyaluran Beras

Kemudian, edukasi kedua dilakukan dengan cara mendongeng. Novitasari mengatakan disini dongeng dibuat khusus berupa dongeng si air, dimana dalam dongeng tersebut air diceritakan memiliki dua wajah lain yaitu si banjir dan si kekeringan.

“Si banjir hadir jika sungai tidak dijaga kebersihannya dari sampah. Si kekeringan akan muncul jika, lingkungan tidak dijaga dengan penebangan pohon dll. Kedua saudara si air ini tidak akan muncul jika sungai dan sumberdaya air dijaga dan dilestarikan,” imbuh Novitasari.

Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat ini menyatakan bahwa dengan dilakukannya peningkatan pemahaman pada anak-anak, pihaknya optimis bahwa kedepannya bencana banjir bisa dikurangi dengan masyarakat yang lebih peka terhadap kondisi sekelilingnya.

BACA LAGI : Sungai Kemuning Dan Sungai Kuranji Menyempit, Alih Fungsi Gunung Kupang Jadi Pemicu Banjir Di Banjarbaru

Sementara itu wali kelas 5 SDN 1 Guntung Paikat Rina menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan-kegiatan serupa yang dilakukan oleh civitas akademika FT ULM dalam peran aktif memberikan edukasi ke anak-anak sebagai bagian dari masyarakat yang terlibat langsung kedepannya dalam pengendalian bencana banjir.

“Semoga program Edukasi dalam Pengabdian kepada Masyarakat ini terus berlanjut, karena ini lebih nyata dan lebih bermanfaat. Anak-anak dapat teredukasi untuk mulai memperbaiki pola berpikir dari awal untuk bisa memahami pentingnya memilah sampah dan pentingnya menjaga sungai yang ada disekelilingnya. Walaupun dalam hal ini tim Pengabdian kepada Masyarakat adalah civitas akademika di bidang ilmu teknik tapi berusaha masuk ke masyarakat dengan level yang berbeda dalam memberikan edukasi. Semoga anak-anak bisa lebih sadar lagi tentang pentingnya menjaga lingkungan,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.