Refleksi 4 Tahun Kampung Buku Banjarmasin; Menjaga Semangat Idealisme dan Literasi

0

EMPAT tahun Kampung Buku (Kambuk) di Jalan Sultan Adam Nomor 171, Sungai Miai, Banjarmasin telah menunjukkan eksistensi dan jati dirinya.

WADAH yang didirikan Ketua Dewan Kesenian (DK) Kota Banjarmasin Hajriansyah telah mengukir banyak kenangan bagi para pengunjung. Terutama dari kalangan akademisi, pegiat literasi, peneliti, jurnalis, seniman, budayawan serta mahasiswa lintas kampus.

Empat tahun bersama Kambuk diisi berbagai rangkaian acara. Sejak Minggu (9/7/2023) hingga puncaknya Senin (10/7/2023) malam dengan suguhan diskusi menarik dan bedah buku, diakhiri pembacaan doa dan potong tumpeng.

Diawali diskusi kelompok terpumpun mengangkat soal eksistensi lagu Banjar dalam penguatan peran Dewan Kesenian. Ada pula pameran, bincang kontekstual sungai, ngaji kitab Melayu dan hiburan lagu-lagu puitis religi dari Ugahari.

BACA : Dari Kafe ke Kafe, Cerita Para Pelukis Kampung Buku Banjarmasin dan Grup Musik Ugahari

Demi memperingati 4 tahun perjalanan Kambuk, kios buku di tempat itu juga memberikan diskon 25 persen untuk pembelian buku periode 9-13 Juli 2023.

Diskusi buku ‘Ekosistem Parang’ yang disusun tim Asosiasi Antropolog Indonesia (AIA) Kalsel menjadi suguhan menarik sekaligus mencerahkan dalam pengetahuan senjata tajam khas suku Banjar di Banua.

Hadir sebagai pemantink adalah Ketua AI Kalsel Muhammad Rafieq Muchlison, seniman dan pencipta lagu Khairiadi Asa serta anggota DPRD Banjarmasin, Sukhrowardi dan para seniman Kambuk.

BACA JUGA : Pameran Tunggal Seni Rupa Bertajuk ‘Suluk’ Hajriansyah Digeber di Kampung Buku Banjarmasin

Berlanjut bincang kontekstual literasi sungai di mata anak muda dalam media seni lukis menghadirkan dua akademisi FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM); Reja Fahlevi dan Sumasno Hadi.

Saat puncak milad ke-4 Kambuk di malam hari, hadir akademisi FISIP ULM Taufik Arbani serta dosen sekaligus peneliti kebudayaan Banjar; Alfisyah bersama penulis buku Arif Rahman Hakim membeda buku berjudul Madam & Jawa.

BACA JUGA : Nongkrong Santai dan Tambah Wawasan, Ada Kampung Buku di Sultan Adam

Diskusi ini juga diselingi hiburan musik Ugahari dan pembacaan kitab Futuhul ‘Arifin karya Muallim Haji Muhammad Sarni dan dipungkasi lagi dengan lagu-lagu puitis Ugahari.

“Memasuki usia ke-4 Kambuk, banyak catatan penting dalam perjalanan, khususnya dalam penguatan Dewan Kesenian di Banjarmasin,” ucap owner Kambuk, Hajriansyah kepada jejakrekam.com, Senin (10/7/2023) malam.

Menurut Hajriansyah, posisi Dewan Kesenian harus bisa menjembatani antar stakeholder dalam penguatan materi dan distribusi karya-karya seniman musik daerah.

BACA JUGA : Setahun Kambuk Banjarmasin, Wadah Tongkrongan dan Literasi Berkebudayaan

“Termasuk pula rekomendasi untuk menyelenggarakan diskusi berkala yang melibatkan berbagai pihak berkepentingan dari pemusik, pemerintah daerah, pihak swasta dan organisasi angkutan umum maupun pengelola hotel di Kalsel,” papar Hajri, sapaan akrabnya.

Peserta diskusi bedah buku Madam & Jarwa dari kalangan mahasiswa, akademisi, jurnalis dan seniman saat menghadiri puncak Milad ke-4 Kampung Buku Banjarmasin. (Foto Istimewa untuk JR)

————-

Mahasiswa doktoral UIN Antasari Banjarmasin ini mengakui lewat dukungan semua pihak, eksistensi Kambuk telah bisa menghadirkan semangat idealisme dan literasi sebagai pilihan sikap strategis dalam memajukan kebudayaan di Kota Banjarmasin dan budaya Banjar secara umum di Kalimantan Selatan.

BACA JUGA : Minat Baca Warga Banjarmasin Tergolong Sedang, Pakar Komunikasi Saran Perpustakaan Didesain Jadi Wisata Rekreasi

“Bagaimana pun sikap ini bisa terus dijaga dengan langkah kebersamaan yang selama ini melibatkan banyak kalangan dan komunitas yang silih berganti meramaikan Kambuk,” kata Hajri.

Bagi dia, kebersamaan berarti tidak bersikap sentimental individual dan mau berbagi untuk kepentingan bersama yang lebih tinggi.

“Dengan prinsip ini Kambuk masih konsisten eksis dalam rangka pemajuan literasi di Kalimantan Selatan,” imbuhnya.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/07/11/refleksi-4-tahun-kampung-buku-banjarmasin-menjaga-semangat-idealisme-dan-literasi/,https://jejakrekam com/tag/hajriansyah/
Penulis Sirajuddin
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.