Jalan KM 171 Satui Masih Rusak, GJL: Bumi Allah Dihancurkan, Mereka Lindungi Pelaku

0

MASIH mandek dan rusak, jalan nasional KM 171 Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, tetap jadi sorotan dari Gerakan Jalan Lurus (GJL) Provinsi Kalimantan Selatan.

AMBRUK dan rusak sejak September 2022 silam, akibat bencana lingkungan yang disebabkan aktivitas tambang, jalan dan area di sekitarnya mengalami longsor hingga sekarang.

Kondisi jalan KM 171 hingga kini masih parah dan tidak bisa dilalui oleh warga sekitar.

BACA: Ambruk Sejak 9 Bulan Lalu, Ketua GJL Kalsel Anang Rosadi Adenansi Minta Pemerintah Perbaiki Jalan

Menyuarakan atas kondisi ini, Ketua DPW GLJ Provinsi Kalsel Anang Rosadi meminta, kasus ini harus sesegeranya ditangani, karna telah adanya pernyataan dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batubara (Minerba), bahwa kehancuran yang ada di sana adalah ulah dari pertambangan ilegal.

“Padahal pernyataan mereka sebelumnya tidak demikian. Jika memang ini adalah hasil pertambangan ilegal, maka ini adalah tamparan kepada instansi dan institusi yang mengawasi, baik di daerah maupun yang di pusat,” ujarnya kepada jejakrekam.com, Jumat (26/5/2023).

Berdasarkan analisisnya, Anang Rosadi melihat bahwa pernyataan tersebut adalah upaya untuk mengaburkan tanggung jawab, dari rusaknya jalan di kilometer 171 ini. “Sehingga mereka para perusak bumi ini bisa terlepas dari jerat tanggung jawab hukum,” ucapnya.

Belum lagi adanya dugaan indikasi, bahwa perusahaan-perusahaan yang bertanggung jawab ini memiliki kaitan dengan pengambilan keputusan. “Sehingga ini bisa jadi faktor lambatnya penanganan serta terkesan seperti membiarkan,” ujarnya.

BACA JUGA: Tak Hanya Citra Satelit, Ketua GJL Kalsel Saran Polisi Kedepankan Citra Nurani Selidiki Kasus Km 171

Hal ini menjadi memalukan, karena sebagai manusia harusnya bisa merawat alam, namun kenyataannya malah sebaliknya, tanpa rasa bersalah dan keserakahan merusak keadaan bumi.

Anang juga mengajak para pemuka agama untuk bisa ikut andil melakukan aksi dan tindakan, untuk menyelamatkan pengerusakan bumi yang saat ini terjadi. “Karna bumi ini adalah milik-Nya, dan akibat yang ditimbulkan nyata terjadi tiap tahun bahkan setiap saatnya,” tuturnya.

Dirinya juga mendesak kepada pemerintah dan pihak yang bertanggung jawab agar dapat menangani hal ini secepatnya. “Keadaan saat ini begitu buruk, dan akan semakin memburuk jika pemimpin hanya mementingkan urusan diri dan kelompoknya semata,” ucapnya.

Alih-alih rakyatpun juga harus bisa bercermin, bagaimana caranya memilih pemimpin yang baik agar dapat lahir pula pemimpin yang amanah. “Yang tidak berkhianat atas sumpah jabatannya, kepada masyarakat seluruhnya,” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis Fery Hidayat
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.