Bawaslu Temukan 647 Orang Meninggal Dunia Masuk Data Pemilih 9 Kecamatan Barito Utara

0

PENGAWASAN tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) untuk pemutakhiran dan penyusunan data pemilih Pemilu 2024 di 9 kecamatan di Kabupaten Barito Utara dibeber oleh Bawaslu Kalimantan Tengah.

DALAM catatan Bawaslu Barito Utara masih ada perlu perbaikan dan sinkronisasi sebelum nanti dimasukkan dalam data pemilih Pemilu 2024.

Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Organisasi Bawaslu Provinsi Kalteng, Winsi Kuhu menekankan pentingnya tahapan coklit data pemilih demi mengakomodir hak konstitusional warga.

“Untuk itu, kami minta agar data pemilih itu harus valid, menyangkut cara akomodasi para pemilih yang belum dapat dipecahkan. Kami berharap agar Pemilu 2024 ini jauh lebih baik disbanding pemilu-pemilu sebelumnya,” kata Winsi Kuhu dalam media gathering publikasi pengawasan pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih tetap di Muara Teweh, Sabtu (11/3/2023).

BACA : Disebar di 9 Kecamatan, 45 Anggota PPK Dilantik Ketua KPU Barito Utara

Dia menyinggung soal data pemilih yang sudah meninggal dunia harus benar-benar tervalidasi dengan benar, sehingga tidak boleh terjadi kesalahan oleh petugas KPU.

“Jika terjadi kesalahan dalam proses coklit, kami minta segera diperbaiki sebelum ditetapkan jadi DPT Pemilu 2024,” tegas Wisni.

Sementara itu, anggota Bawaslu Kabupaten Barito Utara, Latifah Tri Rahayu mengungkapkan proses pengawasan tahapan coklit pemilih pada 12-19 Februari 2023 masih ditemukan data orang yang meninggal mencapai 647 orang di 9 kecamatan.

BACA JUGA : KPU Barito Utara Laksanakan Uji Publik Penataan Dapil Dan Alokasi Kursi

“Begitu pula, pada Pemilu 2024 nanti, kami minta agar tidak ada lagi pemilih yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dengan menggunakan KTP. Inilah mengapa penting agar pemutakhiran data pemilih harus tinggi validitasnya dan akurat,” ucap Latifah.

Masih menurut dia, hak masyarakat yang terdaftar sebagai pemilih harus terdata dengan akurat, sehingga tidak memicu permasalahan di kemudian hari.

“Sebab, setiap kali pemilu masih ada permasalahan data pemilih yang jadi persoalan. Makanya, proses coklit dan pemutakhiran data pemilih ini dapat mengurangi risiko  permasalahan terjadi di lapangan,” ucap Latifah.

BACA JUGA : Pemuktahiran Data Pemilih Periode Agutus di KPU Barito Utara

Di tempat yang sama, Ketua KPU Barito Utara Malik Muliawan menjelaskan banyak masukan dari Bawaslu pada tingkat kecamatan telah ditindaklanjuti dengan tahapan pemutakhiran data pemilih.

“Kami juga telah berkoordinasi dalam menyajikan data pemilih yang akurat. Ini agar tidak terjadi permasalahan ke depan. Apalagi, Pemilu 2024 adalah pemiluh yang digelar berbasis data,” pungkas Malik.(jejakrekam)

Penulis Syarbani
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.