3 Bulan Direndam Banjir, Ribuan KK Desa Pembantanan Sungai Tabuk Belum Tersentuh Bantuan

0

TIGA bulan sudah warga Desa Pembantanan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar harus mengurut dada. Pemukiman mereka telah direndam banjir.

WARGA bantaran Sungai Martapura ini berharap ada bantuan yang disalurkan oleh Pemkab Banjar. Apalagi, banjir yang dihadapi warga ini terbilang cukup lama, belum pula surut sejak awal Desember 2022 lalu, hingga kini seakan wilayah itu terisolasi.

Berdasar data terhimpun, ada 1.002 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di Desa Pembantanan, Sungai Tabuk. Kondisi banjir kian parah dengan guyuran hujan cukup tinggi belakangan ini. Tak hanya merendam rumah warga, akses jalan pun turut seperti sungai dadakan. Anak-anak sekolah pun terpaksa harus naik jukung agar tetap bisa belajar seperti biasanya.

BACA : 11 Kecamatan Terdampak Banjir, Bupati Banjar Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari

“Setiap kali memasuki musim penghujan, desa kami selalu jadi langganan kebanjiran. Banjir yang sudah berlangsung hampir tiga bulan ini sudah menganggu aktivitas warga serta perekonomian,” kata Fauzi, warga Desa RT 11 Desa Pembatanan kepada awak media, Rabu (1/3/2023).

Dengan kontur desa yang berada di dataran rendah, apalagi persis di bantaran Sungai Martapura, membuat Desa Bantananan adalah desa paling riskan diserbu banjir.

“Ketinggian air banjir sudah lebih tinggi dengan permukaan sungai. Diperparah lagi, memasuki musim penghujan, ketinggian air bisa mencapai paha orang dewasa,” kata Fauzi.

BACA JUGA : Banjir Serbu Pengaron, 7 Desa Terdampak, Ketinggian Air Dilaporkan Hampir 1 Meter

Mirisnya, hingga kini, Fauzi dan warga Desa Pembantanan justru belum mendapat bantuan dari pemerintah daerah, laiknya desa-desa terdampak di wilayah Kabupaten Banjar usai ditetapkan status tanggap darurat banjir.

“Hingga kini, sama sekali belum ada bantuan yang tersalurkan ke desa kami. Padahal, warga di sini tidak bisa lagi bekerja sebagai petani atau pekebun, karena sawah dan perkebunan ikut terendam,” papar Fauzi.

Dia berharap akses jalan yang terputus gara-gara banjir bisa ditinggikan, sehingga ketika debit air naik atau Sungai Martapura meluap, tidak lagi ikut terendam.

BACA JUGA : Tangkal Banjir Di Kabupaten Banjar, Bendungan Riam Kiwa Berdaya Tampung 127 Juta M3 Kubik Segera Dibangun

Senada itu, Kepala Desa Pembantanan, Apri mengatakan dalam mengatasi banjir di desanya maka dibutuhkan migitasi bencana.

“Sinergitas antara pemerintah desa dengan Pemkab Banjar serta Pemprob Kalsel, termasuk pemerintah pusat dibutuhkan. Sebab, desa kami memang langanan banjir,” kata Apri.

Bukan hanya dampak dari cuaca ekstrem, Pembakal Pembatanan ini masalah banjir harus juga disiapkan dengan langkah jangka panjang, agar bencana itu tidak selalu terulang, khususnya saat memasuki musim hujan.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/tag/desa-pembantanan/
Penulis Syahminan
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.