MELALUI Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) bekerjasama dengan Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Pemkot Banjarmasin kembali menggelar Bazar Pasar Murah.
MENYASAR di Kecamatan Banjarmasin Selatan, masih dalam rangka pengendalian inflasi serta untuk membantu meringankan beban masyarakat di Kota Banjarmasin.
Diselenggarakan di halaman Kantor Kecamatan Banjarmasin Selatan, Bazar Pasar Murah kembali menyediakan bahan pokok murah untuk masyarakat dengan harga distributor, Rabu (15/2/2023).
BACA: Gaet 6 Distributor, Turunkan Angka Inflasi, Pemkot Banjarmasin Gelar Bazar Murah di Lapangan Kamboja
Diungkapkan oleh Kabid Perdagangan Disperdagin Kota Banjarmasin Rakhman Norahim, untuk bazar murah kali ini disediakan banyak bahan kebutuhan pokok untuk kebutuhan masyarakat.
“Kami menyediakan sekitar 2 ton beras dari bulog, dengan harga 60 untuk premium dan 45 untuk standar, juga ada 300 rak telur ayam tiap rak nya 30 butir dengan harga distributor,” ungkapnya.
Selain itu ada bawang, minyak, gula serta barang kebutuhan lainnya juga disini menyediakan produk barang usaha masyarakat dari binaan Disperdagin, kecamatan, ataupun TP PKK.
Selain itu diungkapkan nya nanti menjelang Ramadhan juga akan digelar pasar murah yang memakai dana Corporate Social Responsibility (CSR) di sejumlah kelurahan yang ada di Banjarmasin.
BACA JUGA: Sediakan Produk Pangan Terjangkau, Selama 2022, 72 Operasi Pasar Murah Digeber Disperdagin
“Nantinya mulai H-6 sampai di bulan puasa akan kami adakan itu, untuk sasarannya ke kelurahan yang ditahun sebelummya tidak terkena giliran pasar murah dana BTT,” jelasnya.
“Kalau di tahun kemarin 22 kali kami gelar, ya minimal tahun ini juga bisa sama, atau bahkan lebih nantinya kami usahakan,” sambungnya.
Di tempat yang sama, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menjamin dengan adanya Bazar Pasar Murah serta rencana Pasar Murah, nantinya akan mengamankan stok bahan pokok yang ada di Banjarmasin.
“Persiapkan kita panjang, makanya kita bekerja sama dengan berbagai daerah untuk menjaga rantai pasok ketersediaan dan distribusi berjalan dengan lancar sehingga tidak terjadi kelangkaan bahan pokok yang bisa menyebabkan naiknya angka inflasi,” tuturnya.(jejakrekam)