Pindahkan Ibukota Batola ke Alalak, Antropolog ULM Tuding Wacana Rifqinizamy Mimpi Liar

4

ANTROPOLOG Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Nasrullah bereaksi atas wacana pemindahan ibukota Kabupaten Barito Kuala (Batola) dari Marabahan ke Handil Bakti, Kecamatan Alalak.

PERNYATAAN anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda itu dinilai Nasrullah merupakan sebuah mimpi yang mengabaikan aspek kesejarahan.

“Jelas, pernyataan dari Rifqinizamy Karsayuda ini merupakan opini dari atas ke bawah. Artinya, bukan menyerap aspirasi masyarakat bawah, melainkan pendapat dari seorang wakil rakyat (Senayan Jakarta) kepada masyarakat,” tutur Nasrullah kepada jejakrekam.com, Rabu (4/1/2023).

Akademisi Prodi Pendidikan Sosiologi FKIP ULM ini menilai jelas sekali dari pernyataan Rifqi-sapaan akrab politisi muda banteng tersebut mengabaikan aspek sejarah.

BACA : Pindah Dari Marabahan, Anggota DPR Rifqinizamy Lontarkan Wacana Handil Bakti-Alalak Jadi Ibukota Batola

“Bahwa, penduduk di Kota Marabahan justru yang berjuang mendirikan Kabupaten Batola. Bahkan, Marabahan merupakan menjadi bandar dagang internasional di masa Kerajaan Banjar, termasuk di masa Kerajaan Negara Daha. Jadi, pandangan wakil rakyat tersebut ahistoris,” cecar Nasrullah.

Intelektual muda Hapakat Bakumpai ini mengatakan ide dari Rifqi juga mengabaikan aspek perkembangan kota. Andai di satu sisi Alalak dan sekitarnya berkembang sebagai kota satelit di sisi lain perlahan-lahan daerah tersebut menyempit.

BACA JUGA : Kota Marabahan Diyakini Lebih Tua Dibandingkan Banjarmasin

“Artinya dengan mimpi pemindahan ibukota Batola berarti akan menggusur kawasan tertentu. Ide tersebut tidak futuristik, justru pengembangan wilayah ditujukan ke kawasan utara terutama interkoneksi dengan Kabupaten Kapuas (rencana pembangunan Jembatan), koneksi dengan Tapin dan Hulu Sungai Utara (HSU) melalui proyek Kutabamara,” mahasiswa doktoral antropolog UGM Yogyakarta ini.

Antrolopolog ULM, Nasrullah yang juga akademisi muda dari Hapakat Bakumpai. (Foto Dokumentasi JR)

BACA JUGA : Daripada Pindah Ibukota Kalsel ke Banjarbaru, Pakar Kota ULM : Lebih Baik Bangun Kota Satelit!

Bagi Nasrullah, dari pernyataan Rifqi terkesan kuat wakil rakyat tersebut buta dinamika yang berkembang, di mana akses dari Hulu Sungai (Barabai, Kandangan, Rantau dan lainnya) justru kini terkoneksi dengan jalan alternatif melalui seberang Kota Marabahan.

BACA JUGA : Nama ZA Maulani Diusulkan Menjadi Nama Jalan Kutabamara

“Artinya tidak ada hal-hal yang stragis, futuris, dan force major sehingga ibukota Barito Kuala dari Marabahan ke Alalak dipindah dan memang benar-benar mimpi. Bahkan, saya menilai ini mimpi liar dan berbahaya karena berpotensi memecah belah antara warga kawasan Alalak dan masyarakat di kawasan ibukota Batola; Marabahan,” pungkas Nasrullah.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/01/05/pindahkan-ibukota-batola-ke-alalak-antropolog-ulm-tuding-wacana-rifqinizamy-mimpi-liar/
Penulis Iman Satria
Editor Didi G Sanusi
4 Komentar
  1. Zani berkata

    Kalau kecamatan alalak menjadi kota administrasi spt banjarbaru dulu dgn pimpinan setingkat walikota bisa kita terima…kalau jd ibukota kabupaten alalak jauh panggang dari api.

  2. Taufik berkata

    Bujur mang ae

  3. Iman berkata

    Tapi kalo dilihat perkembangan marabahan bila dibanding dengan Kabupaten yg lain saya rasa sangat jauh tertinggal dari segi pembangunan dalam artian pembangunannya sangat lambat

  4. iwan berkata

    sama halnya dngan ibukota provinsi skrng,bjb? jauh panggang dr api.klo sebatas kota administrasi itu benar,tp merebut secara paksa tanpa persetujuan pihak2 terkait,itu namanya kepentingan politik.

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.