JERITAN hati Warga Kampung Batuah Banjarmasin Timur kembali dicurahkan di jrektv dalam NGobrol Pinggiran (NGopi) Akhir Pekan menghadirkan Akademisi Uniska Dr M Uhaib As’ad MSi, Dosen ULM Dr Eng Akbar Rahman MT IAI, dan Pemerhati Perkotaan Dr Ir H Subhan Syarief MT.
TAMPIL pula tokoh muda Banjarmasin Cecep Ramadhani, dan perwakilan warga, dipandu host jurnalis berpengalaman M Rasyidi yang juga memberikan gambaran kondisi Pasar Batuah Banjarmasin.
BACA JUGA: Jeritan Hati Warga Batuah Bersama Prof Hadin Muhjad dan Haris Makkie di NGopi jrektv
Apakah kampung batuah ini masih wilayah Indonesia? Apakah Kampung Batuah ini di Kalimantan Selatan? Apakah kampung Batuah ini bagian dari Kota Banjarmasin? “Artinya anda adalah NKRI” ucap Dr M Uhaib As’ad.
Menurut Uhaib, Negara harus hadir di Kampung Batuah. “Jangan menjadi anak tiri di kampung sendiri. Jangan menjadi gelandangan di rumah sendiri,” tandasnya.
Kampung Batuah ini, jelasnya, memiliki hak yang sama dengan daerah lainnya, “Mereka memiliki hak pilih 600 orang dengan 2 RT. Artinya mereka memilih Presiden, Gubernur Kalsel, Walikota Banjarmasin, tentu memiliki hak pula tinggal di sini dan diperjuangkan di kampungnya. Negara harus membela mereka,” papar alumi Doktor Universitas Brawijaya Malang ini.
BACA JUGA: Mendengarkan ‘Rintihan’ Warga Kampung Pasar Batuah Banjarmasin di NGopi jrektv
Sementara itu, Dosen ULM Dr Eng Akbar Rahman MT IAI mengungkapkan, melawan kebijakan pemerintah harus berkepala dingin. “Jadi bagaimana pemerintah merencanakan suatu wilayah,” tuturnya.
Memang ada yang ditinggal oleh Pemkot Banjarmasin, dalam penanganan Kampung Batuah. “Kemana Pemkot Banjarmasin selama 50 tahun itu,” tanya alumni Univeritas di Jepang ini.
Padahal, sambungnya, pemerintah tidak boleh alfa di masyarakat. “Pemerintah yang banyak orang pintar, tapi memaknai sosialiasi di Kampung Batuah sepertinya salah,” katanya.
BACA JUGA: Momentum Pemuda di Hari Sumpah Pemuda dalam NGopi Akhir Pekan
Sebagai akademisi, ujarnya, dalam pengabdian masyarakat, terjun ke masyarakat dan bersama masyarakat. “Ini yang semestinya juga dilakukan pemerintah,” imbuhnya.
Untuk lebih lengkapnya, dapat ditonton di Youtube, IG, FB jrektv. Jangan lupa klik subscribe. (jejakrekam)