NGOPI Akhir Pekan jrektv sesion kedua “Rintihan Suara Hati Warga Kampung Batuah Banjarmasin” menghadirkan dosen FH ULM Prof Dr H Hadin Muhjad SH MHum, dan mantan Sekdaprov Kalsel Drs H Abdul Haris Makkie MSi.
DIPANDU jurnalis berpengalaman M Rasyidi didampingi Pakar Tata Perkotaan Dr H Subhan Syarief MT, di akhir pekan Oktober 2022 ini.
Misalnya Prof Hadin menyarankan tim legal warga Pasar Batuah untuk tidak sepotong-sepotong melakukan tindakan, dan mampu menguasai permahaman persoalan tersebut. “Jadi jika menguasai maka kita akan menang dalam gugatan,” ucapnya.
BACA JUGA: Mendengarkan ‘Rintihan’ Warga Kampung Pasar Batuah Banjarmasin di NGopi jrektv
Masa kita gugat kebijakan, jelasnya, “Ya,kalah kita. Yang diperjuangkan hak kita. Jadi hak itu bisa timbul karena surat dan bisa timbul pula karena adat. Dan diakui UUD, tinggal kita saja membuktikannya,” tambahnya.
Yang bisa digugat yakni peran serta masyarakat. “Dengan warga yang tidak tahu munculnya sertifikat itu. Maka bisa digugat, dalam UU 30 jika peran serta masyarakat tidak dilibatkan maka cacat hukum sertifikat,” paparnya.
Persoalannya adalah, keterlambatan melakukan gugatan atau 3 bulan batasnya.”Cuma dalam MA itu, jika sejak Ia tahu, maka bisa melakukan gugatan,” tandasnya lagi.
BACA JUGA: 77 Tahun, NGopi jrektv ‘Merdeka Secara Seremoni, dan Subtansinya Belum Merdeka
Meski demikian, HA Haris Makkie condong melihat, ada hal putus dalam komunikasi antara Pemkot Banjarmasin dan warga Kampung Batuah Banjarmasin “Jadi mari duduk bersama disaksikan komunitas lainnya. Warga berharap kepastian, ada win win solution dan sama-sama tidak dirugikan,” ujar mantan Calon Walikota Banjarmasin ini.
Selain itu, bebernya, warga Kampung Batuah Banjarmasin sudah bermukim puluhan tahun. “Seharusnya tim yang dibentuk Pemkot Banjarmasin melakukan dialog dan sosialisasi intensif untuk mengambil keputusan. Jika tidak menjadi beban masyarakat, maka dapat menerimanya,” tuturnya.
Untuk lebih lengkap, mari tontong dan simak di Youtube jrektv, IG dan FB. Jangan lupa klik subscribe ya. (jejakrekam)