Cegah HIV AIDS, Kampanye ABAT Gencar Dilaksanakan KPA Banjarbaru

0

KOMISI Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Banjarbaru terus lakukan kampanye “Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) HIV/AIDS”. Digalakkan pada murid kelas 3 SLTP hingga kelas 3 SLTA rentan umur 15 – 18 tahun, kampanye tersebut sebagai bentuk pencegahan  penyebaran penyakit mematikan HIV/AIDS.

SEKRETARIS KPA Kota Banjarbaru, Edi Sampana mengatakan kampanye ABAT sendiri guna mendukung target Kementerian Kesehatan di tahun 2030 Indonesia mencapai eleminasi HIV.

“Tercapainya 3 zero yakni tidak ada infeksi baru HIV, tidak ada orang wafat yang ada hubungannya dengan HIV dan tidak ada diskriminasi pada pengidap HIV,” ucapnya kepada jejakrekam.com, baru-baru ini.

BACA : Per September 2022, KPA Mendeteksi 50 Orang Pengidap HIV Di Banjarbaru

Untuk mencapai 3 zero, Edi bilang paling lambat pada tahun 2027 Indonesia sudah harus mencapai >95 persen pengidap HIV sudah terdeteksi, >95 persen pengidap HIV tadi menelan obat antiretroviral (ARV) dan >95 persen pengidap HIV yang menelan ARV tadi virusnya sudah tersupresi.

“Salah satu syarat agar tercapai 3 zero adalah berhasilnya pencegahan HIV pada generasi muda. Lebih spesifik  minimal lebih dari 95 persen penduduk usia 15 – 24 tahun berpengetahuan komprehensif (tidak setengah setengah) tentang HIV,” tutur Edi.

Bila remaja berpengetahuan komprehensif, diharapkan ia pada masa selanjutnya tidak akan melakukan perilaku berisiko dan tidak menstigma/mendiskriminasi pengidap HIV.

“Jadi bila cakupan minimal 95 persen dapat dicapai kontinyu dari tahun ke tahun, diharapkan pada tahun 2030 akan tercapai 2 dari 3 zero, yaitu tidak ada infeksi baru HIV dan tidak ada diskriminasi pada pengidap HIV,” tambahnya.

BACA JUGA :  Dibentuk 2018 Demi Entaskan HIV/AIDS, Kadinkes Banjarmasin Siap Hidupkan KPA

Perihal di Kota Banjarbaru, Edi mengatakan sejak tahun 2013 di Banjarbaru dilakukan kampanye ABAT, khususnya pada siswa kelas 3 SLTP sampai kelas 3 SLTA rentan usia 15 – 18 tahun.  “Di Banjarbaru sendiri hasilnya tidak menggembirakan,” ungkapnya

Hal ini dikarenakan siswa tersebut yang berpengetahuan komprehensif tidak pernah mencapai 95 persen, yaitu: tahun 2013 sebesar 65,88 persen, tahun 2014 sebesar 85,28 persen, tahun 2015 sebesar 68,79 persen, tahun 2016 sebesar 58,40 persen, tahun 2017 sebesar 59,60 persen, tahun 2018 sebesar 48,23 persen, tahun 2019 sebesar 60,3 persen dan tahun 2021 sebesar 59,6 persen.

Dijelaskan Edi, melalui ABAT dan kegiatan sosialisasi lainnya, diharapkan anak-anak sejak usia dini sudah mengetahui apa itu HIV/AIDS dan bagaimana cara menghindarinya.

“Berdasarkan data tersebut, perlu kampanye ABAT terus dilakukan petugas puskesmas dan guru, juga oleh sektor yang lain. Petugas Puskesmas perlu rutin melakukan pertemuan dengan guru di SLTP dan SLTA se Kota Banjarbarunya untuk pembinaan dan monitoring,” jelasnya.

Baru-baru ini kata Edi KPA Banjarbaru melakukan pertemuan pemantapan kampanye ABAT dengan dihadiri 68 peserta di Aula Dinas Sosial Kota Banjarbaru.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/tag/kpa-banjarbaru/
Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.