Target 100 Guru Besar Tak Tercapai di Era Sutarto Hadi, Jadi Tugas Rektor ULM Terpilih

0

TARGET mencetak 100 guru besar (profesor) di masa periode kedua Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof Dr Sutarto Hadi sepertinya tak akan terwujud.

DALAM hitungan hari, guru besar pendidikan matematika FKIP ULM ini akan mengakhiri masa pengabdiannya pada 19 September 2022.

Sebelumnya, pada Kamis (1/9/2022) ada tiga guru besar dikukuhkan ULM. Yakni, Prof Muhammad Erham (guru besar ilmu hukum), Prof Amka (guru besar ilmu manajemen pendidikan) dan Prof Deasy Arisanty (guru besar ilmu geografi) dalam sidang Senat ULM dipimpin Sutarto Hadi di di Lecture Theater Building Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM, Banjarmasin.

Praktis dengan tambahan tiga guru besar, totalnya ULM sudah punya 71 dosen bertitel profesor. Demi mencapai target, Sutarto pun menyebut sudah ada 20 kandidat yang tengah berproses meraih gelar kehormatan guru besar itu.

BACA : Sabar dan Tetap Semangat, Kunci Sukses Deasy Arisanty Jadi Guru Besar Bidang Geografi di FKIP ULM

Bagi Sutarto Hadi, target 100 guru besar guna memperkuatkan sumber daya manusia (SDM) ULM yang telah meraih akreditasi A pada 2019 silam.

Ketua Senat ULM Prof Dr HM Hadin Muhjad mengakui target mencetak 100 guru besar di masa periode kedua Rektor ULM Sutarto Hadi, sepertinya belum bisa tercapai.

BACA JUGA : Prof Ruslan Muhyi Berpulang, Guru Besar Pertama di Fakultas Kedokteran ULM

“Ya, kalau dihitung masa jabatannya akan berakhir pada pertengahan September 2022 ini. Jadi, hal ini menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan Rektor ULM terpilih nantinya,” ucap Hadin Muhjad kepada jejakrekam.com, Sabtu (10/9/2022).

Untuk diketahui, guru besar pada hakikatnya adalah seorang guru, pendidik sekaligus peneliti yang menjadi bagian dari pengabdian dalam bidang akademis.

BACA JUGA : ULM Tambah Empat Guru Besar, Dua Figur Berusia di Bawah 40 Tahun

Hal ini berdasar Pasal 1 UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bahwa guru besar atau profesor merupakan jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi, yang harus memiliki kualifikasi akademik doktor.

Terpisah, Rektor ULM terpilih periode 2022-2026, Prof Dr Ahmad Alim Bachri memastikan dalam mengejar target guru besar itu harus berbasis data.

“Target mencetak guru besar di ULM harus semaksimal mungkin sesuai standar pendidikan tinggi (dikti). Jadi, harus dihitung baru buat proyeksinya,” kata Alim Bachri.

BACA JUGA : Usai Membingkai Bayang-Bayang, Buku Kado buat Rektor ULM; Lini Masa Sutarto Hadi

Sebaran guru besar hampir merata di 10 fakultas dan 64 jurusan. Meski yang terbanyak ada di FKIP, disusul Fakultas Pertanian dan Fakultas Kehutanan serta Fakultas Perikanan dan Kelautan. Sisanya, ada di FISIP, Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik, Fakultas MIPA dan Fakultas Kedokteran Gigi.

Berdasar catatan jejakrekam.com, banyak pula guru besar di ULM yang sudah tutup usia atau memasuki masa purnatugas, sehingga mengurangi kuantitas para profesor di kampus perjuangan itu.(jejakrekam)

Penulis Asyikin/Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.