Gelar Pameran Tunggal, Hajriansyah Suguhkan 24 Lukisan di Rumah Oettara

0

PAMERAN tunggal Hajriansyah yang berjudul “Intim” resmi digelar di Rumah Oettara, Jalan Putri Junjung Buih Nomor 20 Kelurahan Komet, Kecamatan Banjarbaru Utara, Sabtu (23/7/22) sore.

PAMERAN tunggal Hajriansyah tersebut dibuka selama satu bulan penuh hingga 23 Agustus 2022 nanti.

Dalam pembukaan pameran tunggal tersebut, juga sekaligus diperingati Hari Anak Nasional. Dimana belasan anak usia dini tuangkan kreativitas mereka melalui lukisan di kanvas.

Novyandi Saputra, pemilik Rumah Oettara mengatakan bahwa dalam pameran tunggal Hajriansyah ini dibarengkan juga sekaligus memperingati Hari Anak Nasional Tahun 2022 di Kota Banjarbaru. Dimana dalam memperingati hari anak tersebut digunakan untuk memberikan anak-anak ruang  bebas berekspresi menggunakan medianya seperti seni lukis.

BACA : Penulis Muda Dari Komunitas Arkalitera Bedah Buku Antologi Puisi Hajriansyah

“Dengan lukis mereka meluapkan semua ide dan harapannya ke dalam kanvas. Dengan dibebaskannya anak-anak melukis dapat memberikan mereka rasa kepercayaan diri. Mereka membuat apa yang mereka lihat dan apa yang mereka rasa. Dan untuk hasil lukisan mereka nantinya akan di serahkan ke sekolah sebagai bentuk apresiasi berkelanjutan,” ucap Novy.

Novy juga bilang berkenaan pameran seni yang digelar di Rumah Oettara, ia akan membuka ruang bagi para seniman, baik seniman musik, lukis, dan lain sebagainya untuk mengekspresikan diri di Rumah Oettara. Apalagi selama ini khususnya pameran seni rupa, kerap dihelat di dalam sebuah gedung ekslusif, sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang berkunjung ke pameran itu.

“Sebenarnya kan kita bisa berpameran di mana aja. Ruang itu punya sekat karena kita yang bikin sekat, bukan ruangnya yang dibikin sekat,” kata Novi

Adanya komitmen Novyandi Saputra bersama Rumah Oettaranya untuk membuka ruang bagi para seniman tersebut mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Banjarbaru, Ahmad Yani Makkie.

“Saya sangat mengapresiasi, karena ini telah memberikan ruang bagi para pelukis di Kalimantan Selatan, khususnya di Kota Banjarbaru untuk mengekspresikan diri dan memamerkan hasil-hasil karyanya. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” pungkas Yani Makkie.

BACA JUGA : Usai 13 Tahun, Tak Hanya Di Atas Kanvas, Perupa Hajriansyah Ekspresikan Lukisan Di Perabot Dapur

Sementara itu, Hajriansyah Ketua Dewan Kesenian Banjarmasin yang kala itu menggelar pameran tunggal ketiganya di Rumah Oettara Banjarbaru menyampaikan bahwa pameran tunggalnya yang digelar di Rumah Oettara Banjarbaru itu pertama kalinya digelar di sebuah tempat nongkrong seperti kafe. Karena kebanyakan pameran selalu dianggap representatif di gedung besar.

“Kita coba bawa ke ruang yang dimana masyarakat dapat lebih leluasa menikmati dan mengapresiasinya misalnya saja seperti kafe. Tidak hanya sekadar nonton, swafoto, dan pulang,” ucap Hajriansyah.

Hajriansyah juga bilang selama satu bulan pameran di Rumah Oettara ini nantinya juga akan mengadakan  beberapa kegiatan salah satu rencananya yakni mengundang kawan-kawan dari HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) untuk berdiskusi perihal sisi positif mengoleksi seni rupa dari segi bisnis.

BACA LAGI :  Solo Exhibition Of Hajriansyah, Suluk : Journey To Indepth Memory

Dengan begitu, diharapkan Hajriansyah nantinya akan tumbuh apresiasi masyarakat dan mulai menyukai seni rupa. Agar bisa merasa dekat dengan sekitarnya. Bagi para kolektor  pecinta seni juga dapat membeli karya yang dipajangnya. 

Sekadar informasi, pada pameran tunggal “Intim” tersebut sebanyak 24 lukisan Hajriansyah menghiasi tiap sudut ruangan di Rumah Oettara Banjarbaru.

Adapun makna tema tersebut dimaksudkan pegiat seni lulusan ISI Yogyakarta itu sebagai bentuk seberapa intim atau seberapa mengenal kita dengan diri sendiri. Yang kemudian  berinteraksi dekat dengan orang lain dengan lingkungan sekitar, bukan hanya sibuk dengan gawai masing-masing.

24 lukisan tersebut dikatakan Hajriansyah merupakan karyanya sejak tahun 2020 sampai 2022 saat ini. Dimana pada karyanya 2020-2021 memiliki visual personal kebudayaan lokalitas dicampur perasaan spiritual. Dan untuk karya nya tahun 2022 lebih condong ke Sufi dunia Spiritual. Untuk harga yang dipasarkan pada karyanya tersebut berkisar 4 sampai 18 juta.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.