Elegi SDN Banua Anyar 9; Hanya Mendidik 55 Siswa, Guru : Tak Mungkin Diregrouping!

0

BUKAN hanya sekolah dasar (SD) daerah terpencil atau daerah pegunungan Meratus, ternyata elegi terjadi di tengah Kota Banjarmasin. Ada satuan pendidikan yang justru memiliki siswa terbatas.

SDN Banua Anyar adalah contohnya. Sekolah yang terletak di Jalan Sungai Gampa RT 22, Kelurahan Sungai Jingah, Banjarmasin Utara. Saat ini, sekolah yang bernama SDN Banua Anyar, namun posisinya berada di yuridiksi Kelurahan Sungai Jingah tercatat hanya ada 55 siswa.

Satu kelas pun rata-rata hanya berisi tak lebih dari 10 siswa. Jejakrekam.com, Minggu (20/3/2022), menelusuri keberadaan sekolah yang terletak di bantaran Sungai Martapura atau berada di wilayah pelosok Kampung Sungai Gampa.

Dari Jembatan Banua Anyar (9 November), akses ke sekolah ini cukup nyaman dengan jalan beton selebar 2 meter dengan bentang sekitar satu kilometer Jarak tempuhnya hanya sekira 20 menit. Bangunan SDN Banua Anyar 9 ini pun cukup mentereng untuk ukuran sekolah dasar, karena berstruktur poles beton, bahkan masih kokoh dengan cat warna hijau, kuning dan biru bermotif dedaunan dan bunga yang mendominasi.

BACA : 96 SD Kekurangan Siswa, Opsi Penutupan dan Regrouping Bakal Diambil Disdik Kabupaten HST

Sekolah ini sudah berdiri sejak 1979, dengan halaman cukup luas. Sayang, identitas sekolah hanya bisa dikenali dengan tulisan yang terpajang di dinding kelas, belum ada papan nama sebagai pertanda.

“Saat ini, memang di SDN Banua Anyar 9 hanya mendidik 55 siswa. Rata-rata kelas hanya tak lebih dari 10 siswa,” kata Jum’ah, guru kelas 1 SDN Banua Anyar 9 kepada jejakrekam.com, Minggu (20/3/2022).

Dia pun merinci saat ini kelas 1 yang diasuhnya hanya mendidik 10 siswa. Kemudian, kelas  2  terdapat 15 murid, kelas 3 sebanyak  8 siswa, kelas 4 ada 7 murid , kelas 5 tercatat hanya 6 murid, dan terakhir kelas 6 hanya terdapat 9 siswa. Totalnya hanya 55 siswa.

BACA JUGA : Siswa Diduga Terpapar Covid-19, 3 SMP di Banjarmasin Terpaksa Ditutup Sementara

“Kondisi sekolah ini kekurangan siswa karena banyak hal. Ya, karena di Kampung Sungai Gampa yang masuk Kelurahan Sungai Jingah ini hanya dihuni sekitar 300 kepala keluarga (KK). Kebanyakan siswa ini berasal dari kampung sini,” kata Jum’ah.

Kondisi SDN Banua Anyar 9 yang memiliki halaman sekolah yang cukup luas di tengah perkampungan warga Sungai Gampa. (Foto Asyikin)

Ia pun mengatakan program keluarga berencana (KB) pun berhasil di kawasan Sungai Gampa, karena kebanyakan satu keluarga tidak memiliki banyak anak.

“Nah, misalkan sekolah ini mau diregroupng, rasanya tak mungkin. Sebab, tidak ada sekolah terdekat dengan kawasan Kampung Sungai Gampa. Yang ada sekolah itu hanya di kawasan Sungai Andai, tapi agak jauh dari sini. Kasihan siswa, ada sebagian masih naik jukung (perahu) ke sekolah,” tutur Jum’ah.

BACA JUGA : Sampai 6 Tahun E-KTP Tak Ada Kabar, Puluhan Warga Demo Disdukcapil Banjarmasin

Menurut dia, biasanya jika siswa sudah menamatkan sekolah di SDN Banua Anyar 9, maka akan melanjutkan pendidikan di SMP yang ada di Sungai Andai. “Biasanya mereka naik sepeda menuju ke Sungai Andai dari Sungai Gampa,” katanya.

Mengenai jumlah guru yang mengajar di SDN Banua Anyar 9, Jum’ah menyebut ada 10 pendidik. Bahkan, formasi guru terbilang lengkap karena ada guru olahraga (pendidikan jasmani) dan guru agama. Hanya saja, saat ini posisi kepala sekolah masih dipegang pelaksana tugas (plt), belum ada pejabat definitif.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin Nurhadi mengakui jika kondisi jumlah siswa di SDN Banua Anyar kurang dari 60 orang. Hal ini tentu tidak memenuhi persyaratan dari Kemendikbudristek bagi sekolah yang mendapat bantuan operasional sekolah (BOS).

BACA JUGA : Digarap Mulai 2023, Ini Rencana Jembatan Pramuka-Sungai Gampa Bernilai Rp 175 Miliar

“Namun, kami belum tahu perkembangan selanjutnya, apakah SDN Banua Anyar 9 ini mendapat prioritas atau dispensasi soal BOS dari pihak kementerian. Masalah ini masih kami konsultasikan dengan pusat,” ucap Nurhadi.

Sekretaris Disdik Banjarmasin ini mengakui kondisi demografi di kawasan Sungai Gampa memang tidak padat seperti kawasan tetangga; Sungai Jingah atau Sungai Andai. Hingga kini, hanya 55 siswa yang dididik di SDN Banua Anyar 9.

“Akses jalan pun terbatas, sehingga warga kampung itu tak bisa kemana-mana, kecuali nanti Pemkot Banjarmasin bisa membangun Jembatan Pramuka-Sungai Gampa. Mungkin kawasan itu akan terbuka dan terakses lebih luas,” kata Nurhadi.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.