Sebar 10 Pompa Air, Dinas PUPR Banjarmasin Janji Anggaran Normalisasi Sungai Lebih Besar

0

MESKI terlambat, namun tak ada kata terlambat bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjamasin untuk mengatasi fenomena banjir rob atau air pasang.

HAMPIR sepekan seluruh kecamatan di ibukota Kalimantan Selatan diserbu banjir. Durasi banjir rob pada awal hingga pertengahan Desamber 2021 berkisar tiga hingga empat jam, terutama terjadi pada tengah malam hingga dini hari.

Dari laporan tim rescue dan tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, banjir rob melanda di kawasan daerah aliran sungai (DAS) di lima kecamatan. Yakni, Banjarmasin Selatan, Banjarmasin Barat, Banjarmasin Tengah dan sebagian wilayah Banjarmasin Utara dan Banjarmasin Timur.

Hal ini tergambar dari lokasi terdampak seperti kawasan Jalan Keramat (Basirih), Jalan Rawasari (Pelambuan), Jalan DPR (Belitung Selatan), Jalan Pangeran (Banjarmasin Utara), Jalan Antasan Kecil Timur Pasar Lama, Banua Anyar, Jalan RE Martadinata (Kertak Baru Ilir).

Kemudian, Jalan Alalak Selatan dan Jalan Alalak Tengah, Sungai Gampa (Sungai Andai), Sungai Lulut, Jalan Veteran (Pangambangan), Jalan Gatot Subrito (Pangambangan), Jalan Pekapuran B Laut, Jalan Sultan Adam (Surgi Mufti) hingga ruas Jalan Brigjen H Hasan Basry (Kayutangi) serta kawasan lainnya terendam rob.

BACA : Jabat Sekda Banjarmasin, Ikhsan Budiman Segera Koordinasikan SKPD Atasi Banjir Rob

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Rini Subantri memastikan untuk jangka pendek mengurangi debit air akibat rob akan disebar 10 pompa di kawasan paling terdampak.

“Ya, seperti kawasan Sungai Jingah dan Kayutangi akan segera kita turunkan pompa air. Setidaknya, kita menjaga agar kawasan itu tidak terendam rob terlalu lama,” ucap Rini Subantri kepada jejakrekam.com, Jumat (10/12/2021).

Pemukiman warga di Jalan Kelayan B (Kelayan Tengah) diserbu rob saat tengah malam hingga dini hari.(Foto BPBD Banjarmasin)

Menurut dia, dengan sistem pompanisasi bisa mengurangi debit air terutama kawasan terdampak rob. Mengenai teknis di lapangan, Rini mengatakan pihaknya sudah mengkoordinasikan hal itu dengan bidang drainase dan sungai di Dinas PUPR Banjarmasin.

BACA JUGA : Hampir Seluruh Kecamatan Diserbu Air, BPBD Banjarmasin Sebut Banjir Rob Akibat La-Nina

“Tahun depan, kita akan anggarkan lebih besar lagi untuk program normalisasi sungai dan pembangunan drainase berbasis kawasan. Ya, kita belajar dari fenomena banjir rob dampak dari perubahan iklim dan La-Nina,” kata Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Banjarmasin ini.

Dalam APBD Banjarmasin 2022, jatah Dinas PUPR Banjarmasin ditambah Badan Anggaran (Banggar) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) totalnya Rp 288 miliar lebih, naik dari usulan awal Rp 273 miliar lebih.

“Ya, tahun depan kita fokuskan anggaran untuk dua kegiatan normalisasi sungai dan penataan drainase. Ini yang paling dibutuhkan warga, karena terdampak fenomena banjir rob. Dampak rob ini juga dirasakan kami, kantor Dinas PUPR Banjarmasin turut terendam,” ucap Rini.(jejakrekam)

Penulis Asyikin/Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.