Prak!!! Rumah Mewah Ambruk di Gatot Subroto, Ini Analisis Ahli Konstruksi

2

RUMAH mewah berlantai dua di Jalan Gatot Subroto VII, persisnya Jalan Rama ambruk pada Sabtu (20/11/2021). Rumah milik Jefry Hanapi diketahui dalam seminggu bakal roboh.

“PRAKK!!!, seminggu lalu rumah itu sudah mengeluarkan bunyi,” ucap Dharma Wardana, penunggu rumah kepada jejakrekam.com, Senin (22/11/2021).

Dia menceritakan bunyi ada bagian patah itu berada di posisi bawah. Hal itu, diakui Dharma, cuma jarang terdengar karena hanya sesekali berbunyi. Baru setelah bangunan rumah ambruk, diketahui ada patahan dengan kedalaman 1,5 meter.

Dharma mengungkapkan rumah itu awalnya milik pengusaha batubara. Begitu industri pertambangan emas hitam itu mulai meredup, akhirnya beralih menggeluti usaha penyediaan batu split aspal.

“Pemilik rumah memang sering ke Jakarta untuk urusan bisnis. Tapi kalau ke Banjarmasin, pasti menginap di sini,” ucap Dharma.

BACA : Delapan Rangka Rumah Ambruk Diterjang Puting Beliung

Ia mengisahkan umur rumah mewah itu sudah 15 tahun, dan telah lama dijadikan tempat tinggal. Begitu rumah ambruk, pihak asuransi sudah datang ke lokasi kejadian. Rumah itu telah diasuransikan sejak tahun 2008 hingga 2012. Namun, begitu usaha batubara meredup, pemiliknya pun akhirnya mengklaim ke pihak asuransi untuk ganti rugi selama lima tahun.

Rumah mewah ambruk di Jalan Gatot Subroto, Banjarmasin diduga akibat kesalahan konstruksi.(Foto Iman Satria)

“Sebenarnya yang merekam video kejadian itu saya sendiri. Ya, untuk dokumentasi saja. Tapi entah kenapa cucu saya malah memviralkan. Saya kaget, padahal durasi video itu awalnya dua menit, namun yang berada di media sosial hanya berdurasi 30 detik,” beber Dharma.

BACA JUGA : Kisah Dua Sahabat; Subhan-Hilman yang Raih Doktor Hukum Konstruksi dengan Cum Laude

Pantauan jejakrekam.com di lapangan, Senin (22/11/2021), lokasi rumah mewah ambruk memiliki lahan sekitar satu hektare. Namun, hanya sebagian bangunan rumah yang roboh, tidak secara keseluruhan.

Rumah itu selain difungsikan sebagai tempat tinggal, juga berfungsi menjadi kantor untuk karyawan. Tercatat, ada sembilan bangunan di kawasan itu. Rumah untuk para karyawan juga dibangun permanen dengan cor beton. Dalam kejadian ini dilaporkan tak ada korban jiwa maupun luka-luka, karena saat ambruk para penghuni memilih keluar dari rumah.

Ahli konstruksi, Subhan Syarief mengatakan secara teknis kemungkinan ambruknya rumah mewah itu karena ketidakseimbangan antara beban bangunan dengan daya tampungnya. Khususnya, struktur bangunan.

“Artinya, struktur bangunan tidak mampu menahan lalu terjadi penurunan dan bahkan kerusakan struktur utama seperti patahnya balok dan tiang,” ucap doktor hukum kontruksi Unisulla Semarang ini.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
2 Komentar
  1. Ardi berkata

    MoGa 2 rejeki tambah lancar dan sehatkn badan nya amin ya Allah .

  2. Satria berkata

    Karena dibanjarmasin rata2 sistem pondasiny rumah panggung dibawah rumahny air rawa. Tanahnya lebih basah

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.