Banjarmasin Tak Beranjak dari PPKM Level 4, Banjarbaru Genjot Vaksinasi

0

MENTERI Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), menyampaikan enam daerah di Indonesia masih bertahan di penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat  (PPKM) level 4.

KEPUTUSAN itu disampaikan Airlangga Hartarto melalui kanal youtube, Senin (4/10/2021). Ada enam daerah yang tak beranjak dari PPKM level 4. Yakni, Kabupaten Pidi (Provinsi Aceh), Bangka (Bangka Belitung), Kota Padang (Sumatera Barat), Kota Banjarmasin (Balangan), Bulungan, dan Tarakan di Kalimantan Timur.

Sedangkan, Banjarbaru yang sebelumnya berbarengan dengan Banjarmasin menerapkan PPKM level 4, dikabarkan sudah turun ‘kasta’.

“Memang, dari pengumuman Pak Menko Airlangga, sepertinya Banjarbaru tak termasuk dalam kota yang menerapkan PPKM level 4. Tapi, tetap kami menunggu Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) sebagai dasar hukumnya,” ucap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Rizana Mirza kepada jejakrekam.com, Selasa (5/10/2021).

Menurut dia, jika benar Banjarbaru sudah turun level dari PPKM level 4 ke 3, harus disambut dengan rasa syukur. Rizana menyebut lazimnya jika sudah ada pengumuman maka sebagai acuan hukumnya akan segera ditertibkan Inmendagri yang diteken Mendagri Tito Karnavian.

BACA : Kejar Target, Ibnu Minta Capaian Vaksinasi Tembus 50 Persen Sebelum Evaluasi PPKM

“Walau kita sudah turun level, kita tetap waspada dan jangan euforia, protokol kesehatan (prokes) tetap ketat, apalagi akhir tahun ada liburan. Ini yang harus diingatkan masyarakat Banjarbaru agar taat dengan prokes,” katanya.

Menurut Razana, dalam penerapan PPKM level 3, ada beberapa kegiatan yang diperbolehkan dan dilarang harus dipertegas dan diawasi ketat di lapangan.

“Saat ini, capaian program vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama sudah mencapai 45 persen lebih dari total  sasaran sebanyak 197.000 orang lebih,” kata Razana

Dibanding kabupaten di Kalsel, Razana mengklaim Banjarbaru termasuk tertinggi. Apalagi, program vaksinasi massal juga dibantu Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dengan meluncurkan 1.500 vaksin. “Insya Allah, Banjarbaru bisa mencapai 50 persen dalam waktu dekat ini,” ucap Razana.

BACA JUGA : Banjarmasin Target Herd Immunity Covid-19 Paling Lambat 10 November Nanti

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Banjarmasin, Machli Riyadi mengaku kecewa dengan keputusan pemerintah pusat yang membuat ibukota Kalsel ini tak bisa beranjak dari PPKM 4 hingga sudah berlangsung berjilid-jilid.

Dasar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto karena Banjarmasin memasuki masa transisi kasus Covid-19 pada level 2. Namun, alasan ini justru ditepis Machli Riyadi.

Menurut dia, keputusan (KPC-PEN) itu justru bertolak belakang dengan data yang dimiliki Satuan Tugas Covid-19 Banjarmasin. Ini cakupan vaksinasi Banjarmasin sudah di atas 50,79 persen terhitung sejak September 2021 lalu.

“Banjarmasin juga memiliki cakupan vaksinasi tertinggi di Kalimantan Selatan dibandingkan Banjarbaru dan kabupaten lainnya. Begitupula, bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur (pasien) Covid-19 masih empat persen. Kasus perawatan minggu juga hanya 2,5 persen dari 100 ribu penduduk,” papar mantan Wakil Direktur RSUD Ulin Banjarmasin ini.

BACA JUGA : Banjarmasin Level Dua dan Banjarbaru Level Tiga

Machli juga membandingkan angka kasus positif Covid-19 Banjarmasin jauh lebih rendah dibandingkan Kabupaten Tapin. Hanya 2,9 persen berdasar data yang dirilis Dinkes Provinsi Kalimantan Selatan.

“Pemerintah pusat sepatutnya bisa buka mata, karena cakupan vaksinasi lanjut usia (lansia) di angka 25 persen, walau pemerintah pusat menghendaki 45 persen. Kenapa kabupaten dan kota lainnya yang di bawah Banjarmasin, bisa PPKM level 2,” cecar Machli.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.